Banda Aceh, Pelita Sumsel – Yayasan Cahaya Aceh bersama Kafalah Indonesia setelah sukses bekerjasama dengan NGO Turki Hasene membagi sembako gratis bagi warga kurang mampu, kini kembali menyantuni ratusan yatim yang dipusatkan di Balai Cahaya Aceh, Desa Lambada Lhok Kecamatan Baitussalam Aceh Besar.
Adapun para yatim yang diundang terdiri dari 3 kecamatan yaitu Mesjid Raya, Baitussalam dan Darussalam. Masing masing anak mendapat Rp. 100.000,- (Seratus Ribu Rupiah) yang disaksikan oleh para Camat yang hadir.
Tahun ini merupakan tahun kedua program buka puasa Cahaya Aceh bersama para santri, anak yatim dan warga sekitar yang mencapai 600 orang.
“Alhamdulillah acara tahun ini berlangsung lebih khitmad dan tertib. Kita bersyukur karena Qatar Charity masih mempercayakan kita menjadi mitra nya dalam membantu buka puasa” ujar Azwir Nazar, Pendiri dan Ketua Pembina Cahaya Aceh. Sabtu (25/5)
Menurut Azwir yang mantan Presiden PPI Turki tersebut bahwa kegiatan tersebut telah menjadi kegiatan rutin dengan menggandeng temans dari berbagai daerah dan negara untuk patungan menyantuni yatim. “Responnya luar biasa, baru 2 hari kita buka langsung ditutup karena antusiasme para donatur untuk ikut andil. Karena tempat terbatas maka kita hanya sanggup menampung 500-600 peserta saja” ujarnya.
Buka puasa dan santunan yatim merupakan rangkaian dari gebyar Ramadhan 1440 H yang diselenggarakan oleh Yayasan Cahaya Aceh secara gratis kepada anak anak kurang mampu di sekitar Aceh Besar dan Banda Aceh.
Tiap pagi mulai jam 08.00-12.00 anak anak datang untuk mengaji dan menghafal Quran selama Ramadhan. Mereka dibimbing oleh para guru guru yang terdiri dari anak anak muda dari berbagai daerah dan kampus yang menjadi relawan di Cahaya Aceh.
“Alhamdulillah semua berjalan lancar dan sukses” sebut Mushallin Ketua YCA. Disela sela tahfidz anak anak juga diberi kesempatan untuk melatih bakat minatnya seperti pidato, drama, tilawah, shalawat, maupun olah raga seperti tenis meja dan lain lain. Termasuk bahasa Arab, Inggris dan Turki yang terlalu berlangsung setahun di Cahaya Aceh.
Ustadzah Ria, salah satu guru di Cahaya Aceh mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut andil dalam mensukseskan program Ramadhan Cahaya Aceh. Selain belajar anak anak juga diberi edukasi seperti kesehatan dan kreativitas lain.
Para peserta juga diberikan hadiah berupa peci dan jilbab sebagai motivasi untuk terus belajar dan bangkit untuk berprestasi. “Alhamdulillah senang melihat anak anak kurang mampu dan yatim ini bisa belajar dengan gratis” sebut mahasiswi UIN Ar Raniry tersebut.
Gebyar Ramadhan Cahaya Aceh akan ditutup dengan kelas memanah yang akan berlangsung pada Minggu terakhir program Tahfidz. Anak anak akan dikenalkan dengan tehnik dan dasar dasar memanah untuk melatih ketangkasan dan menggalakkan olah raga sesuai sunnah Nabi.
Cahaya Aceh secara konsisten dan setahun ini full melakukan kegiatan di Balai yang diberi nama Balai Edukasi dan Taman Baca. Selain anak anak umur 5-15 yang belajar gratis sesuai kelas peminatan yang ia suka seperti Taekwondo, Menari, Melukis, Bahasa Asing, juga tersedia kelas pengajian untuk Ibu Ibu pada Kamis Siang dan Kelas Tafsir untuk Bapak Bapak tiap malam Selasa.
Cahaya Aceh diinisiasi dan didirikan oleh Azwir Nazar, mantan Presiden PPI Turki untuk menyalakan lilin perubahan bagi anak anak dan masyarakat di kampung kampung tsunami di Aceh. (ril)