Palembang, Pelita Sumsel – Cuci darah atau Hemodialisis (HD) menjadi prosedur khusus bagi para pasien Gagal Ginjal. Mereka melakukan prosedur serupa setiap pekan secara rutin. Namun, prosedur ini butuh biaya yang tidak sedikit.
Untuk satu kali menjalani prosedur ini, pasien Gagal Ginjal harus membayar hingga Rp 1.000.000. Biaya itu belum termasuk biaya pasien yang mungkin butuh perawatan di Rumah Sakit. Akan tetapi, kekhawatiran itu sirna bagi para pasien Gagal Ginjal yang menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
BPJS Kesehatan melalui Program JKN-KIS menanggung biaya prosedur cuci darah. Bahkan tidak ada pembatasan frekuensi prosedur HD yang ditanggung pihak BPJS Kesehatan. Seperti dirasakan Mutiah, yang harus dua kali setiap pekan menjalani prosedur HD di RS Islam Siti Khadijah Palembang. Ibu yang berusia 70 tahun ini menjalani prosedur HD setiap Senin dan Kamis, usai divonis mengalami Gagal Ginjal pada tahun 2016 silam.
Ditemani sang suami, Mutiah terlihat sedang menjalani HD. Pasangan suami istri yang berusia senja ini masih saling setia menemani satu sama lain. Mutiah yang merupakan pensiunan Pegawai Negeri Sipil yang berprofesi sebagai guru dan suaminya merupakan pensiunan sebuah perusahaan di Palembang.
“Terima kasih, berkat adanya JKN-KIS ini saya bisa melakukan pengobatan dengan tenang ujar Mutiah. Sebagai seorang pensiunan saya sangat terbantu dengan adanya Program JKN ini, sebelumnya suami saya juga sempat menjanai operasi Hernia, semua biaya juga ditanggung oleh, kami tidak mengeluarkkan biaya,” tambah mutiah.
“Kalau hidup itu penuh dengan pengorbanan, kita harus berjuang dan bekerja keras untuk itu, maka untuk pengobatan JKN-KIS Rela menanggungnya, “ujar wanita yang merupakan pensiunan guru ini.
diceritakan, Semua obat-obatan pun diberikan sesuai dengan yang diresepkan dokter dan ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Pelayanan RS Islam Siti Khadijah juga sangat baik, tidak ada perbedaan pelayanan antara peserta. Sehingga selama ini saya bisa melakukan cuci darah dengan tenang tanpa beban apapun.
“Terima kasih BPJS Kesehatan yang telah melindungi Kesehatan seluruh lapisan masyarakat Indonesia,” tutup Mutiah, yang saat melakukan cuci darah didampingi suami tercinta. (YF)