Palembang, Pelita Sumsel – Mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Prabumulih Rasyid Hambali mengaku tak sejalan dengan alur politik tetuanya yaitu KH Ma’ruf Amin. Ia menyebut, Ma’ruf Amin memilih jalur politik yang salah dan berbahaya.
Hal itu dikatakan Rasyid Ibrahim saat memberikan sambutan dalam acara silaturahmi di Posko Pemenangan Relawan Nasional Prabowo-Sandi atau RN PAS, Sabtu (12/01/2019).
Oleh karena itu dalam gelaran pesta demokrasi Pemilu dan Pilpres kali ini, Rasyid mendukung Capres dan Cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandi untuk menang dalam Pilpres pada 17 April 2019 mendatang.
“Meski beliau adalah tetua saya di MUI dulu, tapi pandangan politik kami tidak sejalan. Saya anggap beliau menempuh jalur politik yang salah,” kata Rasyid.
Namun ketika ditanya terkait keputusan jalur politik yang ditempuh Ma’ruf Amin. Ia tidak menjawab secara jelas pertanyaan tersebut.
“Ya sudah, pandangan politik itu bebas mau yang mana saja. Asal silaturahmi jalan terus. Yang jelas kita akan fokus memenangkan Prabowo-Sandi,” tegasnya.
Mengenai dukungan saya ke Prabowo-Sandi, sedikitpun tidak mempengaruhi dan mengganggu silaturahmi. Ia dan Ma’ruf telah membahas dan berbicara langsung menganai perbedaan pandangan politik tersebut.
“Ya, kemarin waktu di Jakarta saya telah bertemu dan ngobrol-ngobrol dengan beliau. Jadi hal ini tidak masalah, karena politik itu bebas,” terangnya.
Sementara itu Ketua RN PAS Kota Prabumulih Ibrahim Hamid menargetkan perolehan suara 63 persen untuk Prabowo-Sandi.
“Dengan segala daya dan upaya, kita tetap optimis dan menargetkan 63 persen suara untuk di Prabumulih,” tegasnya.
Sementara pada Pilpres 17 April nanti pasangan nomor urut 01 Jokowi-Ma’ruf optimis akan memperoleh 70 persen suara baik di tingkat Nasional maupun di Sumatera Selatan.(yf).