Palembang, Pelita Sumsel- Rabithah Al Maarif Al Islamiyah (RMI) Nahlatul Ulama Sumsel mengelar Peringatan sembilan tahun wafatnya mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, di Masjid Mukjizatul Akbar, Pondok Pesantren Aulia Cendikia kamis (9/1)
Tampak hadir, Staff Ahli Gubernur Bidang Agama KH Amiruddin Nahrawi MPdI, Pimpinan PP Aulia Cendikia, sekaligus ketua RMI NU Sumsel, KH. Hendra Zainuddin, Anggota DPD RI, Hendri Zainuddin, Anggota DPRD Sumsel, Romlan Holdan, Kepala Dinas Pariwisata Palembang, Isnaini, dan Pimpinan Pondok Pesantren Tauhidil Muhlisin OKI, KH Abah yuris Al Palimbani AHM, SH serta Ratusan santri Aulia Cendikia
Staff Ahli Gubernur Bidang Agama KH Amiruddin Nahrawi MPdI, mengatakan bahwa Gusdur merupakan tokoh yang patut dijadikan tauladan bagi bangsa Indonesia, tidak hanya di Indonesia bahkan dunia
“Gusdur dikenal dengan pluralismenya yang di kenal oleh masyarakat di Indonesia, Gusdur selalu memberikan yang terbaik, menurut saya Gusdus pantas menjadi seorangPahlawan di dunia bukan saja di Indonesia,” ungkap Amir
Bagi Dirinya, yang menjadi tinta emas bagi bangsa Indonesia adalah menyatukan agama, selalu memberikan inspirasi yang ter baik bagi masyarakat ” Gusdur itu selalu Aktual, apa yang di ucapkan oleh dia selalu Aktual,”ucapnya
Dikatakan, dengan berbagai kelebihan Gusdur terhadap bangsa Indonesia, perlu memang menghargai Gusdur sebagai guru dan ulama bangsa
“Ya Paling tidak akan menyarankan kepada Pak Gubernur Herman Deru supaya di gelar Haul Gusdur oleh pemerintah Provinsi Sumsel,” Katanya.
Ada tiga ajaran Gusdur yang selalu di ingat, lanjut Amiruddin, yaitu Tipe Pemimpin Gusdur menurut yaitu Berani, Kuat
Dan Bisa Bergaining Posisition
“Jadi tidak harus ngotot, Kita harus dinamamis, kata kita itu benar, tidak harus benar, kebenaran milik Allah,” tungkasnya
Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Tauhidil Muhlisin OKI, KH Abah yuris Al Palimbani AHM, SH yang hadir juga memberikan terstimoni terhadap Gusdur ” Ini adalah haul diluar jawa, hormat kepada KH Hendra Zainudin yang telah menyelenggarakan haul Gusdur ini,” ucapnya
Menurut, Abah Yuris, kegiatan haul ini adalah satu rasa hormat seorang murid kepada guru, kemudian yang menjadi sinar gusdur, “Gusdur harus diberikan oenghargaan bapak bangsa, tidak semua orang paham jalan pikirannya, tapi setiap maksudnya untuk bangsa Indoneisia”pungkasnya (yf).