Gambar_Langit Gambar_Langit

5 Juta Jiwa Menjomblo

waktu baca 2 menit
Sabtu, 14 Jan 2017 22:39 0 136 Admin Pelita

Riyadh, Pelita Sumsel – Sekitar 5,2 juta orang dewasa Arab Saudi masih hidup sendiri alias menjomblo. Mereka berusia di atas 36 tahun.

Data tersebut berdasarkan survei demografi kuartal kedua 2016 dari Otorita Statistik Umum Arab Saudi. Rinciannya, sekitar 3 juta pria dan 2,26 juta perempuan belum menikah.

Sedangkan hasil survei yang dilakukan harian Al-Watan menunjukkan usia rata-rata laki-laki yang belum menikah di Arab Saudi adalah 40 tahun, sedangkan yang wanita 36 tahun.

Menurut survei, banyak pria yang menjomblo karena rata-rata orang tua telah menjodohkan anak perempuannya sejak usia remaja dengan pria yang usianya tidak beda jauh. Jadi, ketika seorang pria menunda menikah di waktu muda, ia akan kesulitan menemukan jodoh.

Al-Watan melakukan survei tersebut terhadap 1.225 orang yang terdiri atas 805 pria dan 520 perempuan. Hasilnya, usia rata-rata wanita akan dianggap susah untuk menikah adalah 36,4 tahun, dan 39,9 tahun untuk laki-laki.

Dr Humaidi Al-Dhaidan, profesor psikologi di Majmaa University, menuturkan peningkatan tuntutan ekonomi, sosial, dan psikologis adalah alasan utama banyaknya perawan tua di kalangan wanita Arab Saudi.

“Laki-laki dan perempuan muda kerap mencari pasangan hidup yang cocok, dan mereka memiliki impian sendiri tentang pasangannya pada masa depan. Sebagian besar dari mereka hidup di dunia maya karena revolusi informasi yang dibawa teknologi modern dan media sosial,” kata Al-Dhaidan, seperti dilansir Al Arabiya mengutip laporan Al-Watan.

Pria dan wanita modern memberikan prioritas utama untuk asmara karena ingin menikmati hidup dengan maksimal, tidak seperti pada masa lalu ketika pernikahan ditetapkan orang tua.

Menurut dia, perbedaan antara usia biologis individu dan usia psikologis adalah alasan lain. Adat dan tradisi adalah alasan ketiga. Beberapa keluarga tidak akan menikahkan putri bungsunya sampai anak perempuan yang lebih tua menikah.

Al-Dhaidan mendesak masyarakat mendukung inisiatif yang akan menjamin pernikahan dini dengan menurunkan nilai mahar dan mempromosikan pernikahan massal. Dia menekankan pentingnya prinsip-prinsip pernikahan dalam kurikulum sekolah dan universitas.

Sedangkan menurut profesor sosiologi Amani al-Harbi, banyak orang dewasa Arab Saudi yang belum menikah karena ingin melanjutkan studi ke luar negeri. Setelah itu, mereka mendapatkan pekerjaan untuk memastikan stabilitas keuangan sebelum menikah.(fly)

 

sumber : tempo.co

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA