Jakarta, Pelita Sumsel – Setelah gencar membangun infrastruktur, Pemerintah pada tahun depan akan memfokuskan untuk bangun sumber daya manusia (SDM). Capres nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) bakal membangun Sumber Daya Manusia (SDM) jika terpilih sebagai presiden di periode selanjutnya. Rencana pembangunan SDM tersebut masih dalam tahap pematangan.
“Setelah besar-besaran kita bangun infrastruktur di tanah air. Tahapan besar kedua nanti adalah pembangunan SDM juga secara besar besaran. Hanya memang ini belum kita sampaikan secara detail nanti akan kita sampaikan secara detail di lain waktu,” kata Jokowi saat mengisi pidato dalam acara rapat kerja nasional Bravo-5 di Ballroom Putri Duyung Cottage, Ancol, Jakarta Utara, Senin (10/12) malam.
Pematangan infrastruktur sudah di konsultasikan Jokowi bersama para pakar terkait. Dia mengatakan, pembangunan SDM merupakan pondasi yang mesti diseriuskan. Ia memaparkan alasan mengapa dirinya berfokus pada pembangunan infrastruktur selama empat tahun terakhir. Alasannya, karena infrastruktur merupakan pondasi untuk kemajuan sebuah negara. “Sudah saya tanyakan pakar-pakar besar yang lebih bahwa namanya infrastruktur itu prasyarat, pembangunan sumber daya manusia adalah pondasi yang harus kita kerjakan,” ucapnya.
Selain itu, Jokowi juga bakal membenahi reformasi tahapan menyangkut reformasi struktural yang masih melambat. Dia menyebut, banyak pekerjaan rumah yang negara mesti diperbaiki. “Masih banyak pekerjaan besar yg harus kita kerjakan yang ini kadang kadang memang ada yang merasakan pahit, ada yang merasakan sakit, tetapi inilah jalan yang harus kita tempuh,” ulas Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu tak ingin membangun negara dan rakyat lewat cara instan, dengan sekadar memperbanyak bantuan sosial. “Rakyat (memang) senang, tentu itu bukan sebuah jalan untuk membangun sebuah bangunan yang kokoh bagi negara kita dan itu kita tempuh, kita berani,” tutur Jokowi.
Kemudian, dirinya menerangkan bahwa infrastruktur tak hanya gencar dibangun di Pulau Jawa guna mendongkrak ekonomi. Dia menyebut, pemerintah juga fokus di wilayah lain seperti Papua dan Indonesia bagian Timur. Hal tersebut sebagai contoh keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Ini namanya bangun sebuah negara. Kalau cuma bangun di Jawa saja, kalau mau cari cepat dan enak bangun di Jawa, selesai. Pemilih ada di sini, itung-itungan ekonomi juga sama, return of investment itu lebih cepat kalau kita bangun infrastrukturnya di Jawa. Tetapi itu tidak kita lakukan karena untuk pemerataan dan keadilan,” tukas Jokowi.
*Pembangunan Infrastruktur di Era Jokowi Sangat Baik*
Sementara itu, berdasarkan rilis hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) bersama Indonesia Corruption Watch (ICW) menunjukkan sejumlah kemajuan dibuat oleh Pemerintahan Presiden Joko Widodo. Salah satu yang menonjol yakni pembangunan infrastruktur.
Peneliti Senior LSI Burhanuddin Muhtadi mengungkapkan, responden menyebut pembangunan jalan-jalan umum, jembatan, dan proyek infrastruktur lain sangat baik di era Jokowi. “Bukan sekedar klaim tapi diakui oleh publik. Sebanyak 72 persen masyarakat menganggap pembangunan bidang infrastruktur semakin baik,” kata Burhanuddin dalam paparan rilis survei nasional di Jakarta, Senin (10/12/2018).
Responden ditanyai terkait kinerja pemerintahan Jokowi untuk menanggulangi masalah sekarang dibanding tahun lalu. Selain infrastruktur, 66 persen responden menilai pada masa Jokowi mereka merasakan pelayanan kesehatan yang lebih terjangkau.
Pada ranah energi, sebanyak 59 persen responden mengungkapkan pemerintahan Jokowi berhasil dalam pembangunan pembangkit listrik. Mereka menganggap hak masyarakat Indonesia dalam mendapatkan listrik cukup merata. “Jadi ada kurang lebih 8 item nilainya di atas 50 persen atau mengatakan lebih baik termasuk membangun jalan tol dan trans antarprovinsi di luar Pulau Jawa,” kata Burhan. (ril)