Palembang, Pelita Sumsel-Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sumsel menggelar acara media gathring di Ballroom Hotel Exchelton Palembang (2/5) mengangkat tema peran serta lembaga penyiaran dalam pembangunan daerah.
Gathring ini di hadiri oleh puluhan pewarta dari media cetak ,radio dan online Sumatera Selatan dan Dr Inanda Karina Astari Fatma Plt Kepala Dinas Kominfo Provinsi Sumatera Selatan, Biem Benjamin S anggota Komisi I DPR RI. Ishadi SK Ketua Asosiasi TV Swasta Indonesia (ATVSI) dan M Riyadi Kompas TV.
“Dibutuhkan kerjasama untuk melakukan pembangunan dengan lembaga penyiaran. Sebab tanpa kesamaan misi semua yang dilakukan akan sia-sia,” ujar Dr Inanda Karina.
Inanda menambahkan bahwa persoalan dalam penyiaran Perkembangan teknologi yang pesat membuat media sosial ikut berkembang dan tidak dapat dibendung lagi. Ditambah, maraknya konten hoax yang kerap tersebar di internet menimbulkan bahaya jadi tidak hanya bertitik berat pada media massa , cetak dan radio
“Saat ini internet dapat diakses oleh siapa saja hanya menggunakan handphone. Media sosial belum memiliki filter untuk menyaring berita sehingga perlu kehati-hatian dalam mengupload berita, apakah nantinya akan menimbulkan bahaya,” ujarnya.
Menurut M Ryadi perkembangan Media sosial sangat sulit dikontrol. karena instrumen kontrolnya belum ada. “Posisi telivisi diawal tahun 2000 an punya power yang sangat besar, sehari seseorang dapat menyaksikan televisi selama empat jam. Namun saat ini medsos punya power itu. Rata-rata sehari dapat berada di depan handphone delapan jam sehari,” ungkapnya.
“Kita mengharapkan peran serta kontribusi nyata dari semua media penyiaran bersifat lokal. KPID harus menjamin berita yang diperoleh masyarakat benar-benar berisikan berita yang layak,” ujar Biem Benjamin mengapresiasi langkah KPID Sumsel karena bisa bersinergi dengan pemerintah daerah
Dirinya pun menekankan pentingnya penguatan KPID sebab KPID lah yang menjadi pemantau sekaligus memonitoring berita yang keluar. (fly)