Palembang, Pelita Sumsel-Selain di HIPMI, Akbar juga mendirikan organisasi bernama Gerakan Peduli Sesama (GPS, diharapkan Akbar GPS ini kerap terjun langsung memberikan bantuan kepada masyarakat. Bahkan program GPS yang paling menyentuh, yakni memberikan santunan kepada orang meninggal bisa sampai 5-6 kali sehari.
“Awalnya gerakan GPS ini murni kegiatan sosial. Setelah melihat dan mendengarkan keluhan, mulailah permintaan dukungan masyarakat mengalir. Problematika yang terjadi di kota ini kemudian kami analisa, lalu petakan. Memang tidak bisa diselesaikan jika tidak menjadi pemegang kebijakan,” kata Akbar
Palembang sebagai barometer perkotaan di Sumsel, harus bisa lebih baik dan majunya kota ini harus seiiring sejalan dengan kesejahteraan masyarakatnya. Tapi, faktanya masih banyak belum sejahtera, bahkan saat keliling masih ada warga menderita gizi buruk. Selain itu, masalah clasic perkotaan kerap banjir dan tata kelolah pemerintahan menjadi keluhan, serta pengangguran belum tertuntaskan.
“Problem ini seperti panggilan jiwa, dan didorong oleh dukungan masyarakat, tokoh dan elemen organisasi membuat saya merasa harus maju dan tampil sebagai calon walikota,” paparnya.
Akbar mengaku, sudah menyiapkan sejumlah program menyelesaikan problem tersebut. Salah satunya meningkatkan kesejahteraan. Caranya dengan memacu perekonomian di kota ini dengan kehadiran pemimpin yang memiliki loby mendatangkan investor ke Palembang.
“Ini yang belum terjadi, bagaimana gairah perekonomian ini dapat dinikmati semua lapisan masyarakat, bukan sebagai penonton saja tapi sebagai pelaku usaha,” imbuhnya. (yf)
Sumber: detiksumsel.com