Palembang, Pelita Sumsel- Wakil Gubernur Sumatera Selatan Ishak Mekki membuka kegiatan seminar pemuda peduli kanker anak diselenggarakan Komunitas Peduli Kanker Anak dan Penyakit Kronis lainnya (KPKAPK) Sumsel di Aula DPRD Provinsi Sumsel, Minggu (29/10).
Dalam sambutanya, Ishak Mekki menyampaikan apresiasi dan menyambut baik diselenggarakannya seminar tersebut karena merupakan kepentingan bangsa dan negara khususnya anak-anak penderita kanker di Sumsel.
Sebenarnya, kata Ishak Mekki, di dalam UU diamanatkan semua warga negara berhak mendapatkan pelayanan kesehatan, namun belum sesuai dengan apa yang diharapkan, sehingga menjadi tugas semua pihak khususnya pemerintah melakukan upaya-upaya meningkatkan hal tersebut
“Ini kegiatan para pemuda yang menyatakan dirinya sebagai relawan mendedikasikan dirinya untuk berbuat, membantu dan peduli, jadi ini sangat luar biasa,” ungkapnya.
Lanjut Ishak Mekki, Pemerintah Provinsi Sumsel akan terus mendorong agar komunitas kanker anak terus berkiprah dan semakin bertambahnya para relawan-relawan baru.
“Pemerintah Sumatera Selatan sendiri sudah melakukan berbagai upaya meningkatkan pelayanan kesehatan di mulai dari rumah sakit tipe C yang berada di Kabupaten dan Kota,” terangnya.
Ketua panitia penyelenggara seminar Arian Masdani mengatakan, melalui kegaiatan seminar tersebut diharapkan dapat menumbuhkan rasa empati dari para pemuda kepada sesama, sebagai generasi penerus bangsa.
“Seminar ini kita laksanakan dalam rangka memperingati hari sumpah pemuda dengan tema “Pemuda Peduli Kanker Anak” salah satu tujuannya untuk memberikan semangar anak-anak penderita kanker yang sedang berjuang melawan penyakitnya,” terangnya.
Tokoh pemuda Sumsel, M Akbar Alfaro juga turut mengapresiasi kegiatan seminar yang dilaksnakan karena merupakan kegiatan yang bermanfaat bagi seluruh masyarakat Sumsel.
Menurutnya, selama ini masyarakat baru mengetahui bahwa dirinya menderita kanker pada stadium 4 ke atas. Sehingga, melalui seminar ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa kanker bisa di deteksi sejak dini.
“Kalau deteksi sejak dini akan lebih mudah di sembuhkan, sebaliknya kalau sudah masuk stadium 3 ke atas akan lebih sulit,” pungkasnya.(yf)