Cegah Karhutla, Lakukan Patroli Terpadu Di Banyuasin

waktu baca 5 menit
Rabu, 23 Agu 2017 22:06 0 210 Admin Pelita
Banyuasin, Pelita Sumsel-Jajaran TNI AD Kodam II/Sriwijaya dan Korem 044/Garuda Dempo bersama dengan Kepolisian Daerah Sumatera Selatan, BPBD Provinsi Sumsel dan BPBD Kabupaten Banyuasin, meningkatkan patroli untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Kabupaten Banyuasin, Selasa (22/8/2017).
 
Sebelum melaksanakan patroli karhutla yang dimulai dari lapangan Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Sumsel di Betung Banyuasin, rombongan yang tergabung dalam Satgas Karhutla Prov. Sumsel baik dari Kodam II/Swj, Polda Sumsel, Korem 044/Gapo dan Kodim 0401/Muba serta Polres Banyuasin melakukan kunjungan terhadap 295 Siswa Calon Bintara Polisi yang sedang menempuh pendidikan di SPN Betung.
 
Kapolda Sumsel Irjen Pol Drs Agung Budi Maryoto Msi. Dalam sambutannya menekankan terhadap para Siswa Calon Bintara Polisi agar bersyukur dapat mengikuti pendidikan Polisi, karena para siswa sudah terpilih melalui seleksi yang sangat melelahkan, untuk itu ikuti pendidikan ini dengan serius. “Menjadi seorang Polisi maupun TNI harus memenuhi tiga syarat penting yaitu akademik, jasmani dan mental. Kalian yang sudah terpilih dan memenuhi ketiga syarat itu laksanakan pendidikan dengan serius” jelas Kapolda.
 
Sementara itu Kasdam II/Swj Brigjen TNI Marga Taufiq, SH., MH., mengatakan, kegiatan bersama antara TNI dan Polri seperti mengunjungi lembaga pendidikan ini maupun kegiatan patroli Karhutla merupakan salah satu wujud sinergitas anatar TNI dan Polri dalam melaksanakan tugasnya. “Kegiatan bersama-sama antara TNI dan Polri ini merupakan sinergitas kegiatan yang harus selalu dilakukan guna mewujudkan stabilitas keamanan nasional khususnya di wilayah Sumbagsel, dan ini merupakan perintah dari Panglima Kodam II/Swj,” terang Kasdam.
 
Usai melakukan kunjungan di SPN Betung Banyuasin, rombongan melakukan kegiatan Patroli Karhutla dengan menggunakan Sepeda Motor Trail, Star dari Lapangan Barata SPN Betung menelusuri daerah-daerah rawan kebakaran hingga berakhir di Talang Kelapa Palembang.
 
Patroli karhutla secara terpadu ini dilakukan untuk mendukung Program Sumsel Bebas Asap. Selain meningkatkan patroli, para peserta dalam perjalanan juga memberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk tidak membakar lahan dan hutan. Sosialisasi yang dilakukan berupa bahaya dan ancaman melakukan pembakaran lahan dan himbauan agar masyarakat meninggalkan cara membuka lahan dengan pembakaran.
 
Selain melakukan sosialisasi, juga dilakukan kegiatan bakti sosial berupa pemberian Sembako kepada masyarakat yang dilalui, salah satunya di Desa melani Kec. Sembawa Kab. Banyuasin serta peninjauan Kanalisasi lahan yang telah dibuat oleh Satgas Karhutla.
 
Komandan Kodim 0401/Muba Letkol Czi Mulyadi, S.IP. disela-sela kegiatan mengatakan, kebiasaan masyarakat dalam membuka lahan dengan cara membakar harus dihindari dengan terus melakukan sosialisasi maupun melakukan patroli agar kebakaran tidak terjadi, karena dampak kebakaran lahan ini cukup luas, terutama pada saat musim kemarau, ini sangat berbahaya dan cara-cara lama membuka lahan dengan dibakar harus ditinggalkan.
 
“Karhutla yang dapat menyebabkan kabut asap berdampak buruk tidak hanya pada materi, namun juga imaterial berupa gangguan kesehatan, untuk itu kita harus bersama-sama menjaga wilayah kita ini jangan ada kebakaran” jelas Dandim.

Jajaran TNI AD Kodam II/Sriwijaya dan Korem 044/Garuda Dempo bersama dengan Kepolisian Daerah Sumatera Selatan, BPBD Provinsi Sumsel dan BPBD Kabupaten Banyuasin, meningkatkan patroli untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Kabupaten Banyuasin, Selasa (22/8/2017).
 
Sebelum melaksanakan patroli karhutla yang dimulai dari lapangan Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Sumsel di Betung Banyuasin, rombongan yang tergabung dalam Satgas Karhutla Prov. Sumsel baik dari Kodam II/Swj, Polda Sumsel, Korem 044/Gapo dan Kodim 0401/Muba serta Polres Banyuasin melakukan kunjungan terhadap 295 Siswa Calon Bintara Polisi yang sedang menempuh pendidikan di SPN Betung.
 
Kapolda Sumsel Irjen Pol Drs Agung Budi Maryoto Msi. Dalam sambutannya menekankan terhadap para Siswa Calon Bintara Polisi agar bersyukur dapat mengikuti pendidikan Polisi, karena para siswa sudah terpilih melalui seleksi yang sangat melelahkan, untuk itu ikuti pendidikan ini dengan serius. “Menjadi seorang Polisi maupun TNI harus memenuhi tiga syarat penting yaitu akademik, jasmani dan mental. Kalian yang sudah terpilih dan memenuhi ketiga syarat itu laksanakan pendidikan dengan serius” jelas Kapolda.
 
Sementara itu Kasdam II/Swj Brigjen TNI Marga Taufiq, SH., MH., mengatakan, kegiatan bersama antara TNI dan Polri seperti mengunjungi lembaga pendidikan ini maupun kegiatan patroli Karhutla merupakan salah satu wujud sinergitas anatar TNI dan Polri dalam melaksanakan tugasnya. “Kegiatan bersama-sama antara TNI dan Polri ini merupakan sinergitas kegiatan yang harus selalu dilakukan guna mewujudkan stabilitas keamanan nasional khususnya di wilayah Sumbagsel, dan ini merupakan perintah dari Panglima Kodam II/Swj,” terang Kasdam.
 
Usai melakukan kunjungan di SPN Betung Banyuasin, rombongan melakukan kegiatan Patroli Karhutla dengan menggunakan Sepeda Motor Trail, Star dari Lapangan Barata SPN Betung menelusuri daerah-daerah rawan kebakaran hingga berakhir di Talang Kelapa Palembang.
 
Patroli karhutla secara terpadu ini dilakukan untuk mendukung Program Sumsel Bebas Asap. Selain meningkatkan patroli, para peserta dalam perjalanan juga memberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk tidak membakar lahan dan hutan. Sosialisasi yang dilakukan berupa bahaya dan ancaman melakukan pembakaran lahan dan himbauan agar masyarakat meninggalkan cara membuka lahan dengan pembakaran.
 
Selain melakukan sosialisasi, juga dilakukan kegiatan bakti sosial berupa pemberian Sembako kepada masyarakat yang dilalui, salah satunya di Desa melani Kec. Sembawa Kab. Banyuasin serta peninjauan Kanalisasi lahan yang telah dibuat oleh Satgas Karhutla.
 
Komandan Kodim 0401/Muba Letkol Czi Mulyadi, S.IP. disela-sela kegiatan mengatakan, kebiasaan masyarakat dalam membuka lahan dengan cara membakar harus dihindari dengan terus melakukan sosialisasi maupun melakukan patroli agar kebakaran tidak terjadi, karena dampak kebakaran lahan ini cukup luas, terutama pada saat musim kemarau, ini sangat berbahaya dan cara-cara lama membuka lahan dengan dibakar harus ditinggalkan.
 
“Karhutla yang dapat menyebabkan kabut asap berdampak buruk tidak hanya pada materi, namun juga imaterial berupa gangguan kesehatan, untuk itu kita harus bersama-sama menjaga wilayah kita ini jangan ada kebakaran” jelas Dandim.
LAINNYA