Palembang, Pelita Sumsel- Dampak terjadinya kebakaran hutan dan lahan 2015 tahun lalu, menjadi perhatian tersendiri terutama Gubernur Sumatera Selatan, seperti dalam hal ini Gubernur Sumatera Selatan H. Alex Noerdin didampingi oleh Staf Khusus Gubernur Perubahan Iklim Najib Asmani memimpin langsung rapat penyiapan rencana kerja terkait antisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutlah) dan blok kanal kawasan ekosistem gambut, serta persiapan konsilidasi dukungan posko darat, rapat ini berlangsung di Griya Agung, Selasa (30/05)
Rapat ini dihadiri pula oleh Danrem 044 Gapo yang juga sebagai Komandan Satgas Karhutla Sumsel, Kol. Inf. Kunto Arief Wibowo, SKPD dan stakholder terkait lainnya dilingkungan Pemprov. Sumsel. Rapat ini disertakan langsung pemaparan dari program-program yang telah dilaksanakan dari masing-masing stakeholder dan mitra Pemprov Sumsel dalam lingkup pencegahan dini karhutlah.
Alex mengapresiasi penuh semua yang telah dilaksanakan semua yang terkait dalam tindak langsung siaga dini karhutlah. Dikatakan Alex, rapat ini memang difokuskan untuk tindak langsung pencegahan karhutlah, mengingat tahun 2017 diperkirakan kemarau lebih, lebih panjang dan lebih panas.
Dalam kesempatan ini ditegaskannya pula untuk semua yang terkait dalam tindak pencegahan karhutlah harus bersinergi dan berkoordinasi dalam pelaksanaannya.
“Yang terpenting itu adalah dari seluruh stakeholder manapun yang hadir disini harus bersinergi menggunakan kemampuan aset, metodologi, teknologi, dari peralatan masing-masing untuk disinergikan, dan saya minta Dansatgas karhutlah itu mengkoordinasikan ini,” tegasnya
Ia pun menuturkan kawasan karhutlah yang terbakar dilahan perusahaan maka perusahaan yang bertanggung jawab, kalau terbakar dilahan masyarakat, juga demikian masyarakat yang bertanggung jawab, sedangkan untuk dilahan kosong semua bertanggung jawab.
“Selama hampir tiga jam kita bertemu disini saya ucapkan terimakasih, kedepan rapat seperti ini dilaksanakan rutin, yakinlah di Sumsel ini insha Allah lebih objektif sebab kalau ini kita biarkan hutan kita bisa habis dan bisa dihitung, ini mengerikan,” ungkapnya
Ia menghimbau pula untuk Dinas Pertanian turun kebawah menemui kelompok-kelompok petani yang diberikan peralatan, peralatan yang dimaksud bukan saja hanya untuk yang sudah ada sawah tetapi juga bisa dipinjamkan untuk yang baru membuka lahan.
“Kan luar biasa yang kita miliki, sebenarnya potensi yang dimiliki oleh banyak stakeholder disini didalam ruangan ini saja, itu sudah sangat luar biasa, barangkali tidak banyak di daerah lain. Oleh sebabnya kalau disinergikan satgas kita ini, saya yakin satgas kita ini mempunyai peralatan teknologi dan sumber daya manusia terbaik di Indonesia, ini belum disinergikan semuanya, kalau sudah disinergikan semuanya luar biasa, Insha Allah satgas ini bisa dibubarkan tiga tahun lagi,” pungkasnya
Sementara Komandan Satgas Karhutla Sumsel, Kol. Inf. Kunto Arief Wibowo menambahkan, kedepan pihaknya akan melaksanakan sesuai arahan Pemprov Sumsel yang menginginkan adanya sinergi dan integrasi sistem yang ada didalam Pemerintahan Daerah maupun Pemerintahan provinsi. Serta dilanjutkan dengan sinergitas sistem komukasi mulai dari yang paling depan hingga yang paling belakang, utamanya menggabungkan semuanya menjadi satu komando pengendalian karhutlah.
Sedangkan untuk evaluasinya lanjut Kunto, terkendala di kondisi alam yang saat ini memasuki musim hujan, namun pihaknya mengacu pada tahun 2015, 2016 dan 2017
untuk tetap terus memaksimalkan kembali tahap pencegahan yang lebih ditekankan pada pendekatan-pendekatan ke masyrakat yang rawan karhutlah .
“Dukungan Pemprov Sumsel sampai saat ini berjalan baik hanya target capaiannya masing-masing sektor yang mengetahui,” tambahnya saat diwawancarai wartawan (ril/yf)