Gambar_Langit

DPRD Sumsel Bentuk Lima Pansus Bahas LPKJ Kepala Daerah 2016

waktu baca 5 menit
Rabu, 5 Apr 2017 00:27 0 128 Redaktur Pelita Sumsel

Palembang, Pelita Sumsel-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Selatan, menggelar rapat paripurna dalam rangka penyampaian Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Kepala Daerah Tahun 2016. Serta dilanjutkan dengan pembentukan panitia khusus (pansus), di Ruang Rapat Paripurna DPRD provinsi Sumsel,  Selasa (04/4/2017).

Rapat Paripurna XXIV di hadiri oleh Wakil Gubernur Sumatera Selatan H. Ishak Mekki  rapat tersebut  dipimpin oleh H M Giri Ramandha N. Kiemas. Hadir juga dalam kesempatan ini unsur pimpinan DPRD Sumsel, yakni Muhammad Yansuri, Nopran Marjani, Chairul S Matdiah, serta pejabat dilingkungan Pemerintah Provinsi Sumsel.

Rapat Paripurna XXIV penyampaian Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Kepala Daerah Tahun 2016. di Ruang Rapat Paripurna DPRD provinsi Sumsel, Selasa (04/4/2017).

Dalam penyampaian pidato dalam rapat paripurna ada tiga bagian materi, pertama Arah Kebijakan Umum Pemerintah Daerah, Kedua Gambaran Pengelolaan Daerah dan ketiga Capaian Kinerja Pembangunan.

Arah Kebijakan Umum tertuang dalam RPJMD Provinsi Sumsel yang telah menetapkan Visi ” Sumatera Selatan Lebih Maju dan Berdaya Saing Internasional”. Dalam Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi,   Menetapkan Stabilitas Daerah, Meningkatkan Pemetaan yang Berkeadilan, dan Meningkatkan Pengelolaan Lingkungan yang Lestari dan Penanggulangan Bencana. Sehingga dapat Percepatan Pembangunan Infrastruktur Strategis di Sumsel.

Saat ini dana APBD Perubahan Provinsi Sumsel Tahun Anggaran 2016 Rp. 6.999.258.016.791.91,- sedangkan dana Terealisasi sampai akhir tahun 2016 sebesar Rp. 6.560.490.641.503,95,- atau 93,73 persen. Dana tersebut berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan dan Dana Lain – lain. Pendapatan yang Sah.

Beberapa capaian kinerja pembangunan tahun 2016 cukup mengembirakan antara lain Pembangunan infrastruktur strategis di Sumsel dengan menggunakan dana 70 Triliun bersumber dari APBN/PMN ( Penyertaan Modal Negara), Swasta/ pihak ketiga/ investor yaitu Pembangunan Light Rail Transit (LRT), Pembamgunan Jalan Tol Palembamg – Indralaya, Pembangunan Fyover Simpang Bandara dan Simpang Keramasan, Jembatan Musi IV dan VI serta Bendungan Tiga Dihaji/Komering II semua sudah dimulai dan sudah menunjukan perkembangan.

Kemudian sidang sempat di skor selama 30 menit untuk membentuk Panitia Khusus Pembahasan terhadap Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Sumsel tahun 2016.

Setelah sidang dimulai kembali oleh ketua pimpinan rapat Giri Ramanda kepada Panitia khusus tersebut diberi waktu untuk melaksanakan tugasnya dari tanggal 5 s.d 18 April 2017 dan melaporkan hasil pembahasan dan penelitiannya dalam Rapat Paripurna XXIV DPRD Provinsi Sumsel pada 19 April 2017. Ketentuan ini berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa segala sesuatunya akan dj ubah dan diperbaiki kembali sebagaimana mestinya.

Dalam keputusan DPRD Provinsi Sumsel tentang Pembentukkan Panitia Khusus Pembahasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Sumsel tahun 2016.

 

Koordinator Pansus I, H.Chairul S. Matdiah

Pansus I

H.Chairul S. Matdiah Koordinator, Kartika Sandra Desi sebagai Ketua, Drs. H. M. Husni Thamrin WaKil Ketua, dan Anggota DR. Drs. H. Rachman Djalili, H. A. Syarnubi, Ir. H. Ahmad Yani, Anwar Hasan, Sri Mulyadi, Drs. H. Solehan Ismail, Rusdi Tahar, H. Kartak, Iwan Hermawan, Drs. H. Elianuddin dan Ridwan SE

 

Koordinator Pansus II, Nopran Marjani

Pansus II

Nopran Marjani Koordinator, H. Surip Januarto Ketua, Hj. Tina Malinda wakil ketua, Hj. Nilawati, H. Joncik, Budiarto, Robby Budi, Mirzan Iqbal, Medi Basri, Nadia Basjir, Sujarwoto, Arkoni, Meilinda, Imam Manyur.

 

Koordinator Pansus III dan IV, H. M. Giri Ramanda

 

Pansus III

M. Giri Ramanda koordinator, M. F. Ridho Ketua, Didi epriadi, Usman Effendi, Ir. Uzer Effendi, Agus Sutikno, Hardi Sopuan, Maliono, Srikandi Ningsih, Nanto, Kamirul dan H. Syaiful Padli.

Pansus IV

M. Giri Ramanda koordinator, Ir. Herpanto ketua, Yulius Maulana wakil ketua, serta anggota Gantada, Zukfikri, Zainuddin, Gani Subit, Rozak Amin, Meriadi, Erfans Effendi, Asgianto, Achmad Bastarie, Rudi Apriadi, Ramlan Holdan, Nasrul Halim, Ali Imron, Eddy Rianto, dan M. Tukul

 

Koordintor Pansus V, M. Yansuri

Pansus V

Yansuri koordinator, Anita Noeringhati Ketua, Askweni wakil ketua, serta anggota Fahlevi Maizano, Srie Hernalini, ike Mayasari, Holda, Nurwati Wahab, Rizal Kenedi, Hasbi Asadiki, Hj. Susilawati, Riwi Nur Iswanto, Merdiansyah,Erawan Abizar, Aslam Mahrom, dan Ardhani Awam.

Sementara itu Wakil Gerbernur Provinsi Sumatera Selatan H Ishak Mekki menyampaikan, sesuai dengan tema tahunan 2016 yakni “Percepatan Pembangunan Infrastruktur Strategis”, Pemerintah provinsi Sumsel telah dianggap berhasil dalam pencapaianya. Terbukti capaian pembangunan tahun 2016 pertumbuhan ekonomi  Sumsel berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan meningkat pada tahun 2016 menjadi Rp.266,82 triliun, yang dimana pada tahun 2015 berjumlah Rp. 254,04 triliun, atau tumbuh 5,03% meningkat dari tahun sebelumnya 4,42% dan lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional 5,02%.

Wakil Gerbernur Provinsi Sumatera Selatan H Ishak Mekki saat menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Sumsel tahun 2016 pada Rapat Paripurna XXIV penyampaian Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Kepala Daerah Tahun 2016

Lebih lanjut lagi, Ishak menguraikan, inflasi di Sumsel tahun 2016 mencapai angka 2,95%, ditengah naiknya beberapa harga kebutuhan pokok, Sumsel dapat menekan laju inflasi dibawah angka 5%.

” Tentunya hal ini merupakan suatu pencapaian yang patut disyukuri, dalam hal ini Pemprov Sumsel ucapkan terima kasih dan penghargaan penuh kepada Tim Pengendali Inflasi Daerah,”ucapnya

Sedangkan, untuk tingkat pengangguran terbuka menurun secara signifikan menjadi 4,31%, semula pada tahun 2015 sebanyak 6,07%. Hal ini membuktikan pembangunan di Sumsel telah berhasil memperluas kesempatan bekerja untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Masih Ishak, secara umum capaian kinerja Sumsel sudah on the track, bahkan ada indikator yang telah melampaui target. Pembangunan infrastruktur strategis di Sumatera Selatan merupakan yang terbesar di Indonesia, infrastruktur strategis  tersebut meliputi, Light Rail Transit (LRT), pembangunan jalan Tol Palembang-Inderalaya, pembangunan fly over, pembangunan jembatan musi IV dan VI.

” Artinya hasil-hasil pembangunan di Sumsel tidak hanya dinikmati sebagian kecil masyarakat, melainkan seluruh masyarakat dari segala lapisan,” ungkap Ishak (Adv/shie)

Redaktur Pelita Sumsel

Media Informasi Terkini Sumatera Selatan

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA