Jakarta, Pelita Sumsel- Komisi Pemilihan Umum (KPU) melakukan sosialisasi & uji publik Sistem Informasi Partai Politik (Sipol) kepada belasan partai politik di Kantor KPU Pusat, Menteng, Jakarta, Selasa (7/3/2017).
Sebelumnya, KPU telah melayangkan undangan pada 83 partai politik yang ada sekarang.
Seusai menghadiri acara itu, Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Hanura Didi Apriadi menjelaskan bahwa Sipol adakah suatu aplikasi alat bantu dalam proses pendaftaran dan verifikasi peserta pemilu 2019. “Data yang diserahkan atau dimasukan akan lebih akurat, berkualitas, transparan, dan bisa dipertanggungjawabkan.” jelasnya.
Hanura, tambah Didi, sangat mendukung sistem IT pada lembaga peyelenggara Pemilu ini, yang mana dapat lebih transparan dan mempermudah proses verifikasi partai politik. Namun Didi juga menyarankan sebaiknya dibedakan proses verifakasi antara Parpol yang sudah mepunyai wakil di senayan dengan parpol baru lainnya. “Ya supaya lebih adil lah, masa Partai yang sudah lolos PT masih disamakan dengan Partai-Partai yang baru didirikan !” Tegas didi
Selanjutnya, menurut Didi yang juga bertugas sebagiai LO KPU Partai Hanura, untuk dapat menyempurnakan aplikasi yang diterapkan di public, minimal ada tiga hal yang harus diuji coba agar dapat di pertanggung jawabkan.
Yang pertama, uji coba metodologi pembuatan aplikasi tersebut; apakah sudah memenuhi standar programming yang benar, untuk menghindari stuck atau hang pada saat beban yg besar atau masuk secara bersamaan secara terus menerus. Itu baru satu hal.
Hal kedua; uji kualitas pengamanan atau security system, akan banyak sekali data masuk ke KPU bersifat rahasia, seperti data struktur organisasi, data pengurus, data anggota . Nah aplikasi Sipol ini harus bisa menahan serangan para hacker dan tidak gampang ambrol.
Ketiga; uji fungsi aplikasi Sipol, terakhir barulah kita uji apakah aplikasi ini sesuai dengan standar yang berlaku, mudah digunakan sekaligus bernilai tambah. Ini yang kita lakukan bersama-sama KPU (tim teknis KPU). Uji coba ini pun akan terus di lakukan masing-masin Partai secara kontinyu karena KPU telah memberikan logim dan password ke masing-masing Partai sehingga bisa log ini kapan saja.
Didi juga tidak menampik ada manfaat Sipol dalam menopang sisi teknis dan transparansi dalam mendukung demokrasi. “Kelak jika Sipol ini semakin sempurna maka sedianya bisa meredam permainan jual suara kala pileg-pilpres. Memperkecil ruang gugatan atas demokrasi yang berjalan. Bahkan mengamankan suara sah sesuai formulir C1”, “dan bagusnya ini melibatkan peran serta seluruh Partai Politik “, pungkasnya.(Rill/Djiebond)
Tidak ada komentar