Palembang, Pelita Sumsel – Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H Alex Noerdin menerima Kepala Badan Restorasi Gambut RI Nazir Foead di Griya Agung, Rabu (08/02). Adapun kedatangan Nazir Foead ke Sumsel melaporkan bahwa Indonesia mendapat bantuan dana hibah sekaligus investasi, yang dimana Sumsel menjadi salah satu provinsi yang berkesempatan mendapat restorasi lahan gambut.
Atas diberikannya kesempatan merestorasi lahan gambut di Sumsel, Gubernur Sumsel menyambut baik kesempatan ini, ditambahlagi kalau dilihat dari tujuanya yang sangat baik sekali untuk petani di Sumsel dalam membudidayakan lahan gambut. Dikatakan Alex, Sumsel itu tempat yang tepat untuk budi daya lahan gambut, mengingat 2015 terjadi kebakaran hutan dan lahan,Sumsel 2016 surplus beras 2,5 juta ton. Apalagi kalau ada dana hibah sekaligus investasi diberikan ke Sumsel bisa saja 4 juta ton surplus beras. Tentu saja untuk pemakaian dananya akan digunakan sebaik mungkin.
“Kalau dana itu diserahkan di Sumsel akan ada dua tujuan yang diperoleh antara lain, mencegah kebakaran lahan yang terlantar, bukan tidak mungkin lahan menjadi produktif, dan produksi beras meningkat, bisa saja 2017 surplus beras melonjak hingga 4jt ton,” terangnya
Lanjut Alex, tak hanya itu saja kalau restorasi lahan gambut itu terjadi di Sumsel tentu saja salah satu bentuk yang mampu mewujudkan pecegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumsel. Pemerintah Provinsi Sumsel terus berupaya mencegah karhutla, mengingat di tahun 2017 ini kemarau lebih panas dan lebih panjang, tentunya Pemprov Sumsel akan terus menggiatkan pencegahan karhutla sesiaga mungkin.
“Nah alhamdulillah dapat bantuan dari badan restorasi gambut, tentunya ini membuat semangat lebih dalam mengola lahan, tahun depan itu di Sumsel ada Asian Games dan MotoGP pertama di Indonesia, semua itu tidak akan terlaksana kalau ada kebakaran terjadi,”tegasnya
Dari hasil pertemuannya dengan Gubernur Sumsel Alex Noerdin. Nazir mengungkapkan, Sumsel itu memiliki potensi yang besar terhadap budi daya lahan gambut dan telah dibuktikan dengan pengalamanya. Dana restorasi lahan gambut ini berasal dari dana hibah sekaligus investasi, tujuannya untuk membantu petani di Sumsel dalam meningkatkan produktivitas lahan dan tentu juga akan melebarkan dunia usaha.
“Dengan adanya dana bantuan ini bisa serius mengatasi dan mencegah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumsel.” Harapnya
Dana yang terkumpul saat ini 125 juta Dollar, dan dikombinasikan bersama dana investasi totalnya menjadi setengah miliar dollar.
Sedangkan menurut Kepala Dinas Pertanian, Tanaman, Pangan dan Holtikiltura Provinsi Sumsel, Erwin Noor Wibowo memaparkan, kalau dana hibah sekaligus dana investasi itu di Sumsel, akan dikombinasikan antara produksi dan pengelolaan aset. Sekitar 400.000 hektar lahan di daerah pasang surut itu harus dioptimalkan sebab selama ini potensi lahan terbakar itu ada pada titik lahan suboptimal. Terkait pecegahan karhutla di Sumsel itu salah satunya memproduktivitaskan lahan untuk ditanami, tanpa membakar lahan sama sekali, ini bertujuan untuk mengantisipasi pembakaran lahan, dengan begitu lahan tidak dibiarkan terbengkalai, yang dimana menyebabkan ditumbuhi semak belukar yang ujungnya akan dibakar kembali saat pengolahan lahannya.
“Bantuan hibah ini lebih dititikberatkan terhadap perbaikan insfratruktur dalam hal ini seperti jaringan irigasi, melengkapi alat produksi pertanian yang memang saat ini sangat dibutuhkan masyarakat,” harapnya. (ril/red)
Tidak ada komentar