Palembang, Pelita Sumsel – Penelitian modern mencari tahu apakah gunung di Bumi mengalami pergerakan. Para ilmuwan sepakat bahwa gunung tidak diam, melainkan bergerak.
Buku ‘Alquran vs Sains Modern menurut Dr. Zakir Naik’ karya Ramadhani, dkk mengungkapkan, Profesor Emeritus Frank Press dari Washington, Amerika Serikat (AS) salah seorang Geolog yang mengkaji tentang gunung sebagai pasak Bumi.
Menurutnya, kerak Bumi mengapung di atas cairan. Lapisan terluar Bumi membentang 5 kilometer dari permukaaan. Kedalaman lapisan gunung menghujam sejauh 35 kilometer. Sehingga, pegunungan serupa pasak yang didorong ke dalam Bumi.
Berdasarkan teori lempeng tektonik, lempengan yang ada pada Bumi bergerak di atas lapisan mantel Bumi, membawa benua dan dasar lautan. Melalui penelitian, pergerakan benua dapat diukur, yakni memiliki kecepatan pergerakan 1 hingga 5 sentimeter setiap tahunnya.
Pergerakan lempengan ini terjadi terus-menerus, mengakibatkan perubahan pada geografi Bumi secara perlahan. Gunung sebagai hasil dari fenomena lipatan juga bergerak mengikuti gerak lempengan.
Lempengan kerak Bumi tersebut bergerak seperti mengapung di atas lapisan magma yang lebih rapat. Gunung-gunung ini bergerak mengambang bersama mengikuti gerak lempengan tempat gunung tersebut berada.
Disebut gerakan ‘continental drift’ atau geseran benua, hal ini menjadi pendekatan ilmiah untuk menjelaskan pergerakan gunung. Gunung-gunung ini bergerak, namun manusia tidak melihat atau merasakan pergerakan tersebut.
Fakta ini sudah terungkap sekitar 1.400 tahun lalu saat Alquran diturunkan. “Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan,” bunyi Surah An-Naml Ayat 88.
sumber : okezone.com
Tidak ada komentar