PALEMBANG, Pelita Sumsel – Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mendukung penuh Program Pemerintah pusat yang menginginkan penyediaan listrik sebesar 35.000 ribu megawatt (MW) dalam jangka waktu lima tahun kedepan. Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Selatan H Ishak Mekki dalam sambutannya menghadiri pelantikan pengurus dewan pimpinan wilayah badan ikatan ahli teknik ketenagalistrikan indonesia (DPWIATKI) periode 2016-2021.
Ditambahkan Ishak, sepanjang lima tahun ke depan, pemerintah bersama PT. PLN (Persero) dan Swasta akan membangun 109 pembangkit. Masing-masing terdiri 35 proyek oleh PLN dengan total kapasitas 10.681 MW dan 74 proyek oleh swasta dengan total kapasitas 25.904. “Insayallah 2019 apa yang diinginkan oleh Presiden itu bisa terwujud,” ucap Mantan Buapti OKI dua periode saat diwawancara di Aula PT. PLN (Persero) Palembang, Rabu (30/11).
Dijelaskannya, dengan tambahan kapasitas pembangkit beserta transmisinya, kebutuhan listrik nasional akan tercukupi. “Dengan penambahan listrik tersebut dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya. Bahkan, Sumsel belum lama ini meresmikan Gardu induk (GI) baru berkapasitas 160 MVA di Jakabaring Palembang dan GI baru di Gandus Palembang bekapasitas 130 MVA,”katanya.
Pada kesempatan ini Wagub Ishak Mekki mengucapkan selamat kepada 26 orang IATKI yang baru saja dilantik. Diharapkan kedepan para rekan-rekan harus mampu bekerja keras sehingga program nantinya dapat bermanfaat bagi masyarakat di Sumsel.
Sementara itu, Dewan Pengurus IATKI Periode 2016-2021, Prof. Ir H. Hazairin Samaulah, mengukapkan, pihaknya bekerjasama dengan pusat sudah membentuk yang namanya lembaga sertifikasi kompetensi (LSK). “Nah, LSK inilah yang berfugsi untuk mensertifikasi para tenaga-tenaga berbagai bidang, baik itu dibidang pembangkit, transmisi, distribusi dan pemanfaatan tenaga listrik,”ujarnya.
Menurutnya, Kalau sudah bersertifikasi akan mempunyai nilai tambah yang tinggi.”Misalnya kita ahli tapi tidak mempunyai sertifikasi kompetensi harga kita mungkin beda. Tapi kalau kita sudah memiliki sertifikasi, tentu mempunyai gengsi atau mempunyai nilai tinggi,” terangnya.
Dijelasknnya, kalau yang memiliki sertifikasi kompetensi misalnya bekerja di PT. PLN ataupun perusahaan yang bergerak di PT, tentunya perusahaan itu mempunyai keuntungan. “Tentu memliki tenaga-tenaga profesional yang kompeten dibidangnya masing-masing menghasilkan keuntungan bagi perusahan tersebut,”tutupnya.
Hadir pada kesempatan ini, Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional IATKI, Joko Darwanto Kepala Dinas Pertambangan Provinsi Sumsel, Robert Heri, GM. PT. PLN (Persero) WS2JB atau yang mewakili serta para anggota IATKI yang baru akan dilantik.
(ril/whd)
Tidak ada komentar