Sekda Hadiri Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Pusat Oncology RSUP

waktu baca 4 menit
Rabu, 8 Jan 2025 19:45 0 7 Redaktur Romadon

 

Palembang, Pelita Sumsel – Sekretaris Daerah  (Sekda) Sumatera Selatan (Sumsel)  Drs H Edward Candra MH menghadiri peresmian Ground breaking Construction Work for Mohammad Hoesin Oncology Center Building Hospital, yang dilakukan oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia (RI)  Budi Gunadi Sadikin bertempat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Mohammad Hoesin Palembang, Rabu (8/1/2025) pagi.

Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sekda Edward Candra mengatakan Rumah Sakit (RS) sebagai sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

Menurut Undang-Undang RI Nomor 17 tahun 2023 tentang Kesehatan, rumah sakit adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna melalui pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, dan/atau paliatif dengan menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan Gawat Darurat.

“RS berkewajiban memberikan pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, anti diskriminatif, dan efektif dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan RS. Oleh karena itu, rumah sakit diharapkan untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat,” katanya.

Saat ini pemerintah memprioritaskan penanggulangan penyakit dengan masalah kesehatan terbesar di dunia, penyebab mortalitas, morbiditas yang tinggi dan beban pembiayaan jaminan kesehatan nasional yang sangat besar, khususnya pada 9 jenis layanan prioritas kesehatan antara lain jantung, kanker, stroke, kesehatan ibu dan anak, diabetes mellitus, uronefrologi, gastrohepatologi, tuberkulosis, Penyakit Infeksi Emerging (PIE) dan kesehatan jiwa.

“RSMH sebagai pengampu regional layanan penyakit prioritas untuk wilayah Sumatera Selatan, untuk layanan kanker mengampu 19 RS yang terdiri dari 2 RS strata utama dan 17 RS strata madya berdasarkan KMK NOMOR HK.01.07/MENKES/1277/2024 tentang Rumah Sakit Jejaring Pengampuan Layanan KJSU KIA,” ungkapnya.

Pengampuan rumah sakit ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pelayanan, meningkatkan kualitas pelayanan, dan mengurangi kesenjangan akses pelayanan, fasilitas kesehatan serta meningkatkan kompetensi manajerial dan kepemimpinan para manajer RS yang diampu.

Selanjutnya pada tahun 2024 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), melalui lembaga riset kanker International Agency for Research on Cancer (IARC), merilis data estimasi mengenai beban kanker dunia. Dari data survei di 115 negara yang menunjukkan bahwa sebagian besar negara tidak menyediakan layanan yang memadai untuk kanker dalam cakupan kesehatan universal (UHC). Hanya 39 dari 115 negara yang memasukkan manajemen kanker sebagai layanan kesehatan inti untuk seluruh warga negara. Kondisi ini akan membuat risiko kematian bagi penderita kanker semakin tinggi.

Edward menjelaskan,  dari sejumlah negara yang disurvei oleh WHO juga menunjukkan bahwa hanya 28 persen negara yang menyediakan pelayanan paliatif, yakni dengan memaksimalkan kualitas hidup pasien dan mengurangi gejala yang mengganggu. Layanan paliatif dibutuhkan oleh pasien kanker stadium lanjut dengan kemungkinan sembuh kecil tetapi tetap membutuhkan layanan kesehatan agar kualitas hidupnya tetap terpenuhi.

“Pada program deteksi dini kanker payudara tahun 2020-2022, provinsi Sumatera Selatan mencapai cakupan 32,46% dari target capaian 45%, dengan jumlah skrining 425.160 jiwa (wanita usia 30-50 tahun) dari target skrining 589.395 jiwa. Maka dari itu dengan dibangunnya gedung Onkologi terpadu di RSMH ini diharapkan dapat melakukan pencegahan dan pengobatan penyakit kanker yang semakin meningkat baik kuantitas maupun kualitas khususnya di wilayah Sumatera Selatan, didukung dengan adanya tim dokter spesialis yang memiliki kompetensi dan berpengalaman, dan juga fasilitas dan teknologi pengobatan yang canggih,” tandasnya.

Di tempat yang sama, Menkes menyampaikan penyakit kanker membunuh sekitar dua ratus ribu lebih rakyat Indonesia. Oleh sebab itu, pemerintah harus benar-benar serius dalam pelayanan kesehatan dan pengobatan kanker.

Bagi mereka yang berusia di atas 40 tahun beresiko kanker. Itu sebabnya pemerintah sedang memprioritaskan deteksi dini kanker payudara pada perempuan, dan kanker paru juga kanker kolorektal pada laki-laki.

“Kita Ingin agar semua ilmu-ilmu (kedokteran) dapat diturunkan ke bawah (dokter-dokter di pelosok) agar masyarakat bisa merasakan manfaatnya. Pencegahan jauh lebih bagus. Deteksi harus sedini mungkin. Pada pria, kanker paru memang sangat sulit dideteksi. Untuk itu pemerintah akan membagikan CT Scan ke 514 kabupaten/kota untuk deteksi kanker paru,” terangnya.

Lebih jauh ia menambahkan untuk tenaga dokter juga sangat kurang terutama dokter untuk pengobatan kanker, maka dengan adanya pusat onkologi di RSMH ini pemerintah mengupayakan bagaimana masyarakat bisa mendapatkan layanan kesehatan.

“RSMH harus mengampu pelayanan kesehatan di seluruh RSUD Palembang bagus,” pungkasnya.

Dirut RSUP MH Siti Khalimah menyampaikan terima kasih atas amanah untuk mendapatkan  pembangunan onkologi ini.

Dia menjelaskan RSMH memiliki 6 coverage wilayah, dan memiliki 6 layanan unggulan yang memiliki porsi 55,70% terhadap rata-rata revenue RS. Pelayanan terbanyak adalah untuk pelayanan kanker sebesar 27,87% dan pelayanan jantung sebanyak 11,60%.

“Pasien bedah onkologi sebanyak 18.610 orang. Fasilitas gedung onkologi terpadu ini terdiri dari 8 lantai dan 237 tempat tidur,” pungkasnya.

LAINNYA