Palembang, Pelita Sumsel- Praktik politik uang atau money politics masih membayangi saat demokrasi lima tahuan ini. Hal ini dikatakan langsung tokoh masyarakat Sumsel, Komjen (Purn) Susno Duadji, saat saat menjadi narasumber dalam acara diskusi Talk Sriwijaya Community (TSC) dengan Tema “Jelang Pilkada, Fenomena Politik dan Gagasan Urgen di Sumsel” Sabtu (27/4/2024)
“Pilkada tak akan jauh dari Pilkada lewat. Sogok-menyogok, suap-menyuap masih akan terjadi,” kata Susno.
Mantan Kabareskrim ini juga mengatakan, aksi tersebut bisa saja terjadi dalam praktik pencarian dukungan dari partai politik.
“Saya tidak mau berbicara lebih lanjut. Mungkin bisa saja ada,” ujarnya.
Namun, praktik money politic yang pasti terjadi adalah bagaimana meraih suara rakyat. Bahkan, nilainya akan semakin besar lagi.
“Jual beli suara di tingkatan masyarakat itu pasti terjadi. Apakah nilainya makin rendah atau lebih besar, saya kira lebih besar lagi,” terangnya.
Dia mencontohkan, saat Pemilihan Legislatif (Pileg) lalu, semakin ke bawah tingkatan pemilihannya, biaya politiknya akan semakin mahal.
“Seperti pemilihan DPRD Kabupaten/kota, nilainya lebih besar ketimbang Provinsi dan DPR RI. Hanya perkaliannya saja yang berbeda,” ucapnya.
Saat ini, kata Susno, bagaimana peran penyelenggara maupun aparat penegak hukum (APH) menegakkan aturan dan menindak pelaku.
“Praktik money politic ini terlihat kasat mata pada Pemilu lalu. Tapi, apakah ada yang sudah ditindak. Penegakkan hukum ini yang dibutuhkan,” tutupnya.