Memiliki Nilai Historis, Nua Tuha Suttan Putting Marga Jadi Pilihan Pamtrip Dinas Pariwisata Sumsel

waktu baca 3 menit
Rabu, 9 Nov 2022 19:48 0 463 Admin Pelita

OKU Timur, Pelita Sumsel – Nua Tuha Suttan Putting Marga Tapus yang beralamat di Desa Pulau Negara Kecamatan Buay Pemuka Peliung menjadi Salah satu lokasi pilihan yang dikunjungi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Sumatera Selatan, dalam rangka kegiatan Famtrip tahun 2022. Rabu (09/12).

Setibanya di Nua Tuha Suttan Putting Marga ini, Rombongan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sumsel disambut musik tradisional khas masyarakat Komering yakni kulintang yang dibawakan langsung oleh para pelaku seni musik tradisional, selanjutnya juga disajikan sastra lisan Komering seperti warahan, hiring-hiring dan pisaan.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Sumatera Selatan yang diwakili Kabid Pariwisata Murli mengatakan, Tujuan mereka mengunjungi nua Tuha Suttan Putting Marga ini pertama ingin menggali dan mencari informasi Filosopi atau bentuk dan unsur dari bahan bangunannya serta benda-benda yang ada didalamnya. Karena dilihat dari konstruksi dan unsur yang ada, semuanya memiliki nilai Historis seni dan sejarah serta keunikan tersendiri. Ini perlu di ekspor sehingga diketahui masyarakat.

“Kami juga membawa organisasi Masyarakat Sadar Wisata serta para pegiat media sosial, youtuber, blogger Influencer. Tujuannya untuk mengenalkan mempiralkan potensi pariwisata wisata, Kebudayaan, kuliner dan lainnya yang ada di Kabupaten OKU Timur dan Kabupaten/Kota di Sumsel. Karena ini bisa dikatakan ruh dan darahnya pariwisata yang dapat memancing wisatawan sehingga dampaknya dapat mendorong peningkatan ekonomi masyarakat kita,” ujarnya.

Untuk memajukan potensi wisata serta menjaga kebudayaan agar dikagumi oleh pihak luar, Murli berpesan diharapkan masyarakat hingga tokoh adat yang ada agar selalu menunjukkan citra positif kepada masyarakat luar saat berkunjung di wilayah masing-masing. Seperti perilaku sopan santun diutamakan, keramah tamahannya.

“Salah satu kunci Pariwisata itu keramah tamahan masyarakat lokalnya, etika perilaku sopan santun. Jika ini sudah menjadi budaya yang baik, wisatawanpun kelak tidak segan-segan dan merasa nyaman ketika ingin berkunjung berwisata,” ujarnya.

Sementara Pemilik Nua Tuha Suttan Putting Marga Tapus sekaligus Ketua Lembaga Pembina Adat Kabupaten OKU Timur H. Leo Budi Rachmadi, SE Adok Batin Temunggung mengapresiasi kunjungan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Provinsi Sumsel ini, terlebih lagi misi yang dibawa ini untuk mengeksplor atau mengenalkan adat budaya Komering yang ada di OKU Timur ke masyarakat luar.

Dikatakan Leo, Pelestarian Adat Budaya ini semestinya sudah menjadi tanggung jawab bersama sehingga kelak sampai pada anak cucu sebagai warisan leluhur nenek moyang. Leo pun berpesan kepada Generasi muda agar ikut melestarikan adat budaya yang ada.

“Adat budaya merupakan Identitas kita yang diwariskan oleh nenek moyang, maka komitmen kita agar ada budaya ini terus dilestarikan hingga ke generasi muda. Dengan kegiatan Dinas Pariwisata Sumsel ini tentu kita apresiasi dan mendukung karena ini juga sebagai upaya pelestarian adat budaya yang ada. Adat Lestari Budaya Lestari OKU Timur Maju Lebih Mulia,” kata Leo.

Dihadapan rombongan Pamtrip ini Leo juga mengisahak keberadaan Nua Tuha ini, berdirinya Nua Tuha ini juga sebagai salah satu upaya pelestarian budaya. Rumah ini kata Leo bukan rumah tua, akan tetapi unsur dan bahan rumah ini yang telah berusia tua bahkan mencapai ratusan tahun.

“Bahan bangunan rumah ini saya ambil dari tiga rumah tuha dari lokasi yang berbeda, saya kumpulkan dan kita bangun kembali. Ada bahan bangunan seperti kayunya sudah berusia lima ratus tahun,” imbuh Leo. (fah)

LAINNYA