CARDIFF, Pelita Sumsel– Untuk ketiga kalinya kiper Juventus Gianluigi Buffon tak bisa menggenggam trofi Liga Champions meski sudah berada pada laga final. Kekalahan telak 1-4 dari Real Madrid pada laga final, Ahad (4/6) dini hari WIB, membuat banyak publik terkaget.
Juve yang melangkah ke final dengan catatan sebagai tim paling sedikit kebobolan malah bermain dengan pertahanan berantakan. Rekor cuma kebobolan tiga gol di sepanjang kompetisi sebelum partai final lantas membengkak menjadi tujuh usai laga di Kota Cardiff, Wales itu.
Buffon pun seolah kaget dengan performa antiklimaks Juve di lapangan. Pemain 39 tahun itu bahkan tak bisa mengungkapkan dengan pasti apa penyebab keterpurukan timnya di laga sepenting final Liga Champions.
“Kami semua kecewa. Kami sangat baik pada babak pertama. Tapi setelahnya, saya tak punya penjelasan mengapa jadi seperti itu,” kata Buffon dikutip dari laman resmiUEFA.
Meski demikian, kapten timnas Italia ini pun tetap menegakkan kepalanya. Secara jantan, Buffon mengakui Madrid sebagai tim yang lebih berpengalaman mengatasi tekanan pada sebuah laga final Liga Champions.
“Mereka menunjukkan kelasnya pada laga final seperti ini. Madrid layak mendapatkan gelar tersebut,” kata Buffon.
Sebelumnya Buffon bermain pada final 2003 dan 2015. Kedua final itu berakhir dengan kekecewaan karena Nyonya Tua selalu kandas.(net)