Forpess Bangun Sinergitas Dengan Pemprov Dalam Mengawasi Paham Radikal di Sumsel Terutama Pondok Pesantren

waktu baca 3 menit
Jumat, 1 Jul 2022 08:19 0 388 Dety Saputri

Palembang, Pelita Sumsel – Pondok Pesantren merupakan sebuah lembaga Pendidikan Islam yang mengakar dalam kehidupan masyarakat dan berkiprah di tengah – tengah masyarakat dan Negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila.

Pondok Pesantren bertujuan mendidik para santri agar mencapai pengetahuan agama yang memiliki ketrampilan yang cukup, berbudi pekerti Islami dan menjadi warga negara Republik Indonesia yang baik dan bertanggung jawab berdasarkan penjelasan dari KH. Jamingan melalui Ustadz M. Sony Suharsono S.Pd. M.Si. CH. selaku Sekretaris Forum Pondok Pesantren Sumatera Selatan (Forpess), Kamis (30/6/2022).

Adanya pemberitaan di media beberapa waktu lalu, tentang adanya Organisasi Khilafatul Muslimin yang menjadi sorotan dan menjadi kekhawatiran di masyarakat, menyikapi hal tersebut langkah cepat yang dilakukan oleh pihak Pemerintah Sumatera Selatan dengan melakukan sinergritas antar instansi Pemerintah Sumatera Selatan dalam mengantisipasi Organisasi khilafatul Muslimin di Sumsel dilaksanakan dengan baik, terlihat di beberapa media yang telah mengabarkan upaya pihak Pemerintah berhasil dalam mengantisifasi Organisasi tersebut.

Forum Pondok Pesantren Sumatera Selatan (Forpess), sangat mengapresiasi pihak Pemerintah Sumsel dan Kepolisian Sumsel dalam mengantisipasi kelompok Organisasi khilafatul Muslimin di Sumsel, langkah sigap dan kerjasama yang baik antar instansi Pemerintah dalam mengantisipasi paham Paham Radikal di Sumsel berjalan dengan baik.

Menyikapi hal tersebut, Forpess berencana akan melaksanakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Memperkuat Pondok Pesantren Sebagai Benteng Dalam Menjaga Ideologi Pancasila dan Kebhinekaan Serta Memperkuat Nilai-Nilai yang terkandung dalam Pancasila terhadap Pelajar/Santri” yang akan dilaksanakan, Rabu (13/7/2022) di Hotel Airis Palembang, Jalan. Sukabangun I Nomor 2233 Sukabangun Kecamatan Sukarame Kota Palembang.

Sekretaris Forum Pondok Pesantren Sumatera Selatan (Forpess) Ustadz Sony mengatakan, dalam kegiatan tersebut pihak Forpess akan memberikan penghargaan terhadap Pemerintah Provinsi Sumsel, Kanwil Kemenag Sumsel dan Polda Sumsel atas sinergritas dan kerjasamanya dalam mengantisipasi paham-paham radikalisme di Sumsel.

“Diharapkan pada kegiatan FGD tersebut, akan adanya pernyataan sikap bersam. Dalam hal ini, Forum Pondok Pesantren Sumatera Selatan dan pihak-pihak Pemerintah Provinsi Sumsel menyatakan bahwa Pondok Pesantren di Wilayah Sumsel tidak ada yang terafilisasi dengan Kelompok Organisasi Khilafatul Muslimin. Dan Forum Pondok Pesantren Sumsel, bersedia menjadi perekat dalam memperkuat pondok pesantren sebagai benteng dalam menjaga Ideologi Pancasila dan Kebhinekaan serta menguatkan Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila terhadap Pelajar / Santri,” harapnya.

Ia menambahkan, Forum Pondok Pesantren Sumsel (Forpess) akan tetap melakukan upaya pencegahan terhadap doktrinisasi paham radikalisme terhadap pelajar/santri pondok di Wilayah Sumsel dan memberitahukan pihak Pemerintah baik Kesbangpol Prov. Sumsel dan Kanwil Kemenag Sumsel atapun pihak Kepolisian apabila menemukan hal-hal yang terindikasi adanya Doktrinisasi Paham Radikalisme yang berada diseputaran Wilayah Sumsel.

“Terjalinnya pengawasan secara berkesinambungan antara pihak Kesbangpol Prov. Sumsel dan Kanwil Kemenag Sumsel dengan pihak Forum Pondok Pesantren Sumsel (Forpess) bersama dengan Polri untuk melakukan upaya pencegahan terhadap Doktrinisasi paham Radikalisme terhadap pelajar / santri pondok di Wilayah Sumsel dengan membentuk Group WhatsApp ataupun pembuatan aplikasi Deteksi dini guna mencegah paham Radikal di Wilayah Sumsel,” harapnya.

Dalam kesempatan itu juga, Ustadz Sony juga menyampaikan selamat HUT Bhayangkara ke – 76 kepada Polri kedepan diharapkan Polri akan menjadi lebih baik dalam menjalankan tugasnya dalam ” melindungi, melayani dan mengayomi masyarakat sehingga dapat mewujudkan keamanan dan ketertiban di masyarakat,” tutupnya.

LAINNYA