SKK Migas Resmikan Fabrikasi 2 Proyek Migas

waktu baca 3 menit
Rabu, 19 Jan 2022 12:10 0 224 Dety Saputri

Bintan, Pelita  Sumsel – 18 Januari 2021. Satuan Kerja Khusus PelaksanaKegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melaksanakan kegiatan first cut fabrikasi 2 proyek migas yang dijadwalkan onstream pada tahun 2022 dan 2023 mendatang. Kedua proyek tersebut adalah Proyek MAC yang dilaksanakan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Husky-CNOOC Madura Ltd (HCML) dan Proyek Forel-Baronangoleh KKKS Medco E&P Natuna Ltd.

Kepala Divisi Manajemen Proyek dan Pemeliharaan FasilitasSKK Migas Ardiansyah mengatakan, kapasitas fasilitasproduksi Proyek MAC yang akan dibangun sebesar 50 MMSCFD (juta standar kaki kubik per hari), proyek inidijadwalkan onstream pada Kuartal IV-2022.

Lingkup pekerjaan utama Proyek MAC adalah 1 buahWellhead Platform, 8 KM 10-inch Subsea Pipeline, hot tap ke-28 inch EJGP, dan sewa MOPU (Mobile Offshore Production Unit),” kata Ardiansyah dalam acara 1st Cut Ceremony ProyekMAC dan Proyek Forel-Baronang yang dilaksanakan di PT Meitech Fabrication Yard, Bintan, Provinsi Kepulauan Riau pada Selasa (18/1/2022).

Ardiansyah melanjutkan untuk fasilitas produksi Proyek Forel-Baronang yang akan dibangun sebesar 10.000 BOPD (barelminyak per hari) dan 43 MMSCFD (gas lift, gas injection, danown use), proyek ini dijadwalkan onstream pada Kuartal IV-2023. Proyek ini terdiri atas 2 buah Wellhead Platform, 17 KM 8-inch Subsea Pipeline, dan sewa FPSO (Floating Production Storage and Offloading),” terangnya.

Kemudian Ardiansyah menghimbau agar KKKS maupun PT Meindo Elang Indah selaku Kontraktor EPCI (Engineering, Procurement, Construction, and Installation) agar dalampelaksanaan kedua proyek tersebut senantiasa menerapkankaidah-kaidah manajemen proyek yang baik sertamengedepankan pelaksanaan aspek Keselamatan KesehatanKerja dan Lindungan Lingkungan (K3LL) juga prinsip 4 No’s di hulu migas yaitu No Bribery, No Kickback, No Gift, dan No Luxurious Hospitality.

“SKK Migas terus menerus mengingatkan aspek K3LL merupakan prioritas di industri hulu migas, sehingga menjadikewajiban kita bersama untuk selalu menjaga agar zero accident dapat tercapai hingga kedua proyek ini onstream,” ungkap Ardiansyah.

SKK Migas mencatat, investasi untuk kedua proyek iniberjumlah sekitar USD 429 juta atau Rp. 6,2 triliun. “Kami menyambut baik dan mengapresiasi investasi yang dilakukanoleh HCML dan Medco ini, kami berharap investasi tersebutselain dapat meningkatkan produksi migas nasional jugadapat memberikan multiplier effect hulu migas bagiperekonomian nasional maupun lokal di Provinsi KepulauanRiau,” ujar Kepala Perwakilan SKK Migas Sumatera BagianUtara Rikky Rahmat Firdaus yang turut hadir dalam acara tersebut.

Dalam kesempatan yang sama, Manager Regional Office dan Relations HCML Hamim Tohari mengatakan, potensi produksidari Lapangan MAC diketahui sebesar 50 MMSCFD. “HCMLsudah menandatangani perjanjian jual beli gas dengan PT Petrokimia Gresik (15 MMSCFD), PT Bayu Buana Gemilang(10 MMSCFD), dan PT Inti Alasindo Energy (10 MMSCFD), lifting gas ini akan memenuhi kebutuhan masyarakat danindustri di Jawa Timur,” tuturnya.

HCML menanamkan investasi tersebut untuk memaksimalkanproduksi dalam jangka waktu 5 sampai 7 tahun. “Kami mengupayakan pengembangan Lapangan MAC yang diperkirakan onstream pada Kuartal-IV 2022 sebagai bagiandari upaya kami memberikan sumbangsih kepada Indonesia,” ujar Hamim kemudian.

Sementara Vice President Relations & Security Medco E&P Arif Rinaldi mengatakan, sebagian gas dari LapanganBaronang akan digunakan untuk mendukung produksiLapangan Forel. Sementara minyak dari Lapangan Foreldiproyeksikan akan menambah produksi sebesar 10 ribuBOPD.

Semoga tambahan produksi dari Lapangan Forel-Baronangdan Lapangan MAC dapat mendukung pencapaian target SKK Migas sebesar 1 juta BOPD dan 12 BSCFD (miliarstandar kaki kubik per hari) gas di 2030,” pungkas Rikky.

LAINNYA