Palembang, Pelita Sumsel – Meskipun dengan penuh perjuangan menghadapi Pandemi Covid-19 l, namun Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Perempuan Kepala Keluarga (LPP-PEKKA) Yayasan Masjid Agung (YMA) Palembang tak henti-hentinya untuk terus berjuang dalam menawarkan program khusus para janda dengan sejumlah program pemberdayaan.
Tidak hanya terkait ekonomi, namun beragam edukasi juga diberikan untuk para anak janda yang putus sekolah, serta pemberdayaan hukum dan pelatihan paralegal. Hal tersebut disampaikan langsung Ketua LPP-PEKKA YMA Palembang, Doly Nofiansyah, S.E, M.Si, CTMP, CPRM, CPWA, CSEM, CSOPA dalam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-2 LPP-PEKKA YMA Palembang, Sabtu (10/10).
Diketahui, bahwa Yayasan Masjid Agung (YMA) Palembang menginisiasi/mengusulkan pembentukan organisasi Perempuan Kepala Keluarga yang dibawah nauangan Yayasan Masjid Agung Palembang yang akan menjadi satuan kerja dan mengorganisir kegiatan dan aktivitas perempuan kepala keluarga (janda)/Ibu dari binaan Anak Yatim Masjid Agung Palembang.
“Pemberdayaan hukum merupakan suatu hal yang sangat penting dalam membantu janda, khsusnya dalam kepengurusan akta kelahiran anak, kartu keluarga, kartu jaminan sosial dan lain sebaginya,” kata Doly.
Diungkapkannya, bahwa perjalanan 2 tahun merupakan suatu hal yang cukup berat bagi pihaknya, khususnya dalam kondisi Covid-19. “Akan tetapi dengan niat, usaha dan ikhtiar bersama serta ridho Allah SWT, kami melewati masa-masa tersebut, Alhamdulillah juga sudah 18 Ketua Koordinator Kecamatan serta 107 Koordinator Kelurahan sudah dilantik dan dibentuk untuk memperkuat konektivitas kerja kami,” ungkapnya
“Selain itu, 53 Beasiswa Mandiri dari YMA juga telah disalurkan untuk tingkat TK, TPA, SD serta 85 UMKM telah didata dan dibentuk. 25 orang juga telah kita berikan pelatihan olah makanan, 25 orang juga telah kita berikan pelatihan sayuran polybag,” tambahnya.
Masih dikatakan Doly, bahwa pihaknya juga telah menyalurkan sebanyak 145 paket sembako bagi masyarakat terdampak Covid19 serta santunan untuk 650 Anak Yatim, yakni sebesar 550 untuk setiap anak dalam Hari Raya Anak Yatim.
Doly juga menyampaikan, bahwa terdapat juga Program Beasiswa dari Stakeholders dan Kemitraan, mulai dari Program Tahfidz, Ponpes dan KIP kuliah telah disampaikan.
“Intinya, organisasi Lembaga Pembinaan dan Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga YMA Palembang ini sebagai organisasi kaum perempuan single parent (Janda) yang totalnya 448 orang, 650 orang anak yatim, 77 Lansia Janda,” ujarnya.
Tidak hanya itu saja, lanjut Doly, penyaluran bantuan sosial dan kepeduliaan juga telah disalurkan, mulai dari pengurusan Kepemilikan BPJS Kesehatan, bantuan sakit, bantuan duka cita. Kami juga ikut aktif, memberikan kontribusi, pandangan dan masukan diberbagai kegiatan Webinar/Seminar/Workshop baik tingkat lokal dan Nasional dan Internasional.
“Alhamdulillah dua tahun sudah organisasi LPP-PEKKA YMA Palembang berdiri dan tumbuh serta menjadi rumah masa depan bagi 448 Kaum Perempuan Single Parents (Janda) dan 650 Anak Yatim dan 77 Lansia (Janda),” ungkapnya.
“Tentu banyak yang harus kami perbaiki dan benahi kedepan agar kami tetap tumbuh dan menjadi organisasi dan rumah bagi kaum perempuan single parents (Janda) untuk menjadi perempuan Indonesia yang tangguh, berdaya, mandiri, sejahtera, bermartabat, serta membawa kebermanfaatan dan kemaslahatan ummat, bangsa dan negara,” ucapnya.
Sementara itu, selaku Kepala Divisi Hukum LPP-PEKKA YMA Palembang, Teddy Pramana, S.H., M.H memiliki banyak harapan kedepan, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Disampaikan, bahwa LPP-PEKKA YMA Palembang sangatlah diharapkan dapat menjadi wadah pelindung dan pembelajaran khususnya di bidang hukum. “Seperti yang kita ketahui, para kader LPP- PEKKA merupakan sosok perempuan yang sering kali menjadi kepala dalam rumah tangga,” ujarnya
Dijelaskannya, para lader LPP PEKKA terpaksa dituntut menjadi seorang pemimpin dalam keluarganya serta harus mengetahui hukum. “Jadi tidak boleh ada kader yang buta dengan hukum sehingga ke depan tidak ada kader LPP PEKKA yang haknya direbut, dilanggar apa lagi menjadi korban maupun pelaku dari suatu tindak pidana,” jelasnya
Selain itu, Teddy juga berharap LPP-PEKKA YMA Palembang juga dapat memperbesar wilayah hukum hingga ketingkat kota Palembang, sekaligus dapat menjadi wadah yang bermanfaat untuk para kadernya dan mampu menghasilkan perempuan yang lebih mandiri serta tangguh.
“Hal tersebut diharapkan dapat menjadikan tangan para kader LPP-PEKKA berada di atas bukan dibawah. Sesuai dengan tag line yang kita punya, yakni Perempuan Indonesia Tangguh, Mandiri, Berdaya dan Sejahtera. Sehingga anak-anak para kader LPP-PEKKA ini dapat tumbuh dan menjadi generasi penerus yang baik bagi bangsa dan negara,” tungkasnya. (Ril)