OKI, Pelita Sumsel – Sebagai upaya pelestarian adat istiadat morge siwe Kayuagung (marga sembilan), maka Kelurahan Kutaraya melaksanakan kegiatan pelatihan Becawe yang dipusatkan di Kantor Kelurahan Kotaraya, Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Selasa (6/4) pagi.
“Becawe” merupakan sebutan untuk sebuah percakapan atau tutur sapa dalam komunikasi antara dua belah pihak yang mewakili sohibul hajat dalam sesi perkawinan di morge siwe. Biasanya utusan pihak mempelai lelaki dan mempelai perempuan yang diwakili oleh Ketua Rukun Tetangga (RT) atau Kepala Lingkungan (Kaling).
Pelatihan Becawe yang dihadiri Camat Kota Kayuagung Iskandar, S.Sos dan sejumlah nara sumber dari para pemangku adat daerah atau Kelurahan setempat serta diikuti oleh dua puluh orang peserta baik dari Ketua RT dan Ketua Lingkungan Kelurahan Kutaraya.
Lurah Kutaraya Abdullah Sahri menyampaikan Pelatihan (BECAWE) ini bertujuan agar masyarakat Kayuagung selalu melestarikan budaya adat istiadat morge siwe,
“Karena sekarang ini khusus nya para pemuda-pemudi yang baru beranjak dewasa tentunya banyak yang tidak tahu dengan adat istiadat BECAWE,” tuturnya
Pelatihan ini pun digelar selama empat hari berturut-turut, mulai Selasa (6/4) hingga Jumat (9/4).
“Saya berharap agar pelatihan yang di adakan ini dapat bermempaat bagi masyarakat,” kata dia.
Camat Kota Kayuagung, Iskandar SSos juga turut memberikan mengapresiasi atas dilaksanakannya pelatihan Becawe oleh Kelurahan Kutaraya.
“Kegiatan Becawe bukan hanya bentuk pantun suara lantang, akan tetapi banyak filosofi dan amanah yang terkandung di dalamnya, disamping itu Becawe merupakan kearifan lokal yang memang perlu dilestarikan,“ tutur Camat
Lanjutnya, dengan adanya pelatihan becawe, semoga para pemangku adat dapat melestarikan aset sekaligus identitas morge siwe Kayuagung ini agar sejumlah item adat istiadat morge siwe yang mulai pudar dapat dipugar kembali dan disampaikan keapada masyarakat.
Sementara itu, Lurah Kutaraya, Abdullah Zahri menjelaskan, adanya pelatihan Becawe bagi peserta khusus para ketua RT dan ketua lingkungan yang ada di masyarakat membuat para peserta lebih paham dan mengerti adat istiadat.
“Dengan digelarnya pelatihan Becawe yang akan kita laksanakan selama 4 hari kedepan ini agar menambah SDM pada perangkat adat khususnya Kelurahan setempat, sehingga dapat melestarikan adat perkawinan Morgesiwe, “harapnya.
Kegiatan yang ditutup dengan penyeraharan Tepak secara simbolis oleh Camat Kota Kayuagung Iskandar, SSos kepada nara sumber sekaligus pemangku adat daerah Keluharan setempat. (Arl)