Jamu Herbal Hasil Kebun Masyarakat Desa Karya Mulya Binaan CSR PT Pertamina EP Asset 2

waktu baca 2 menit
Senin, 22 Feb 2021 20:04 0 169 Admin Pelita

Prabumulih, Pelita Sumsel – Di tengah pandemi Covid-19 kita harus menjaga kesehatan dan imunitas tubuh agar tidak terserang virus Corona, menjaga asupan gizi serta mengkonsumsi makanan dan minuman yang berkhasiat, seperti halnya jamu herbal.

Djamoe Bagas Waras merupakan jamu herbal hasil produksi masyarakat desa Karya Mulya kecamatan RKT kota Prabumulih yang merupakan hasil binaan CSR PT Pertamina EP Asset 2.

PT Pertamina EP asset 2 sejak 2018 menerjunkan tim pendamping CSR sejak untuk membimbing warga agar terampil dalam bercocok tanam tumbuhan herbal,hingga mengolahnya menjadi jamu herbal dengan berbagai khasiat.

Program tersebut memberikan perubahan yang signifikan terhadap perekonomian warga,hal tersebut disampaikan oleh Kepala Desa Karya Mulya saat kami bincangi di salah satu pondok toga.

“Disini terdapat kurang lebih 10 kelompok tani yang melestarikan berbagai macam tanaman,dan setelah hasil panen akan dikumpulkan di Gapokan (Gabungan Kelompok Tani),dan di sana lah hasil dari pertanian warga akan diolah menjadi berbagai macam jamu herbal yang siap dipasarkan,kami berterimakasih kepada pihak PT Pertamina EP asset 2 karena dengan adanya program ini kami warga desa karya mulya sangat terbantu dalam bidang ekonomi,” kata Kades Karya Mulya, Miril Senin (22/02).

Pemerintah desa beserta warga setempat mengharapkan agar kedepan produk jamu herbal ini dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat terutama masyarakat kota Prabumulih, karena dengan mengkonsumsi jamu sedikit banyaknya dapat menjaga imunitas tubuh.

Kini produk Djamoe Bagas Waras sudah memproduksi lebih dari 10 jenis olahan jamu serta dipasarkan disebagian mini market dan super market di kota Prabumulih,dengan sasaran pasar seluruh lapisan masyarakat.

Goverment Relations Analyst Pertamina Imam Maulana  mengatakan bahwa produk jamu herbal ini sudah memasuki tahap pemutakhiran kualitas produk dan kemasan modern.

“Diharapkan dengan kemasan yang menarik dan modern ini akan semakin meningkatkan minat masyarakat untuk kembali minum jamu khususnya kepada kalangan muda yang tidak terbiasa dengan budaya minum jamu” pungkasnya. (Feb)

LAINNYA