Air Sungai Berwarna Kecoklatan, Warga Sulit Mandi dan Mencuci

waktu baca 2 menit
Jumat, 30 Okt 2020 20:19 0 175 Admin Pelita

OKU Selatan, Pelita Sumsel – Keberadaan aliran air sungai seperti sungai Komering dan Saka Selabung yang terdapat di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan,masih banyak dimanfaatkan oleh masyarakat atau para warga baik untuk mandi,mencuci bahkan terkadang menjadi tempat Buang Air Besar, terutama bagi warga yang belum memiliki ruang Mandi Cuci serta Kakus (MCK) di rumah mereka.

Acap kali keberadaan air sungai yang berubah warna menjadi seperti kecoklatan dan terlihat keruh bahkan pasang terutama khususnya di saat musim penghujan,membuat para warga yang biasa memanfaatkan keberadaan air sungai sebagai tempat rutinitas MCK,merasa kesulitan melakukan MCK serta membuat para warga menjadi enggan memanfaatkan keberadaan air sungai.

“Terutama di saat musim penghujan seperti saat ini,keberadaan air sungai kadang cepat sekali berubah warna serta keruh,membuat jika ingin mandi menjadi timbul rasa malas apalagi untuk mencuci piring atau pakaian,bukannya bersih tapi mungkin akan menambah pakaian menjadi kotor saja,” ujar Rian, salah satu warga yang tinggal di Kecamatan Buana Pemaca saat dibincangi, Jumat (30/10).

Sementara untuk kebutuhan air minum, dituturkan oleh Rian, dirinya jarang memanfaatkan air sungai.

“Untuk air minum dirumah selain membeli galon, sering mengambil air dari sumur umum atau meminta air dari sumur milik tetangga, sebab keberadaan air sungai jika untuk air minum di anggap oleh dirinya kurang higenis karena selain tempat mencuci dan mandi,tidak jarang keberadaan air sungai masih sering digunakan sebagian masyarakat sebagai tempat BAB,” ujarnya.

Hampir senada yang di sampaikan Rian,Timah warga OKU Selatan lainnya mengatakan,keberadaan air sungai termasuk urat nadi untuk memenuhi kebutuhan seperti mandi dan mencuci para warga yang belum memiliki MCK di rumah dalam kehidupan sehari harinya.

“Jika air sungai keruh dan pasang,bukan hanya tidak bisa mandi dan mencuci, para penambang batu dan pasir yang ada di sungai pun otomatis tidak bisa beraktifitas menjalankan pekerjaan dan usaha mereka menambang batu dan pasir, tentunya sedikit banyak akan berpengaruh juga terhadap kelancaran perekonomian,” tandasnya. (DK)

LAINNYA