Nakhodai Sementara Kemenag Sumsel, Abadil Ajak Jaga Kekompakan

waktu baca 2 menit
Senin, 10 Agu 2020 14:05 0 250 Redaktur Romadon

 

Palembang, Pelita Sumsel – Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Sumsel H. Abadil S.Ag, M.Si menggelar rapat koordinasi secara online dengan Kepala Kantor Kemenag Kabupaten/Kota se-Sumsel, Senin (10/8) pagi. Dalam kesempatan itu, Abadil mengajak para pejabat dan ASN Kemenag Sumsel menjaga komunikasi dan koordinasi sehingga kekompakan tetap terjaga dan pelayanan terhadap masyarakat bisa ditingkatkan.

“Mulai 5 Agustus 2020 lalu, saya diberi amanat oleh Menteri Agama untuk memimpin sementara Kemenag Sumsel. Untuk itu, saya mohon dukungan, masukan, dan saran demi kemajuan institusi yang kita cintai ini,” ujar Abadil.

Terkait pergantian ini, Abadil menyadari banyak masyarakat Sumsel yang ingin tahu. Karena informasi ini sangat penting dan ditunggu masyarakat luas, termasuk Ormas dan kepala daerah, dia berharap informasi disampaikan melalui satu pintu, yakni Kasubbag Umum dan Humas Kanwil.

“Jangan sampai ada miss informasi yang akan berdampak negatif. Karenanya, silahkan berkoordinasi dengan Kasubbag Umum dan Humas,” jelasnya.

Abadil juga mengajak seluruh ASN dan pejabat Kemenag Sumsel agar menjaga institusi Kemenag dengan baik. “Mari kita bekerja dan memastikan pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan baik. Jangan sampai kejadian ini mengganggu kualitas pelayanan terhadap masyarakat. Mungkin nanti kita akan segera mendiskusikan program-program apa saja yang mendesak untuk dituntaskan. Seperti awal bulan ini kita diminta menyusun evaluasi rencana strategis (Renstra),” terang Abadil.

Dia juga meminta warga Kemenag Sumsel update terkait isu-isu sensitif yang berkembang di masyarakat, semisal isu agama. Jangan sampai Kakankemenag atau bahkan Kakanwil menjadi yang terakhir tahu. Sebab apabila itu atau masalahnya membesar, maka akan sulit diredam sebagai contoh adalah isu rumah ibadah.

“Kita mesti menjaga kondusitifitas kehidupan beragama di Sumsel. Kewajiban kita adalah memberi penjelasan yang proporsional. Untuk itu, manfaatkan tenaga penyuluh kita untuk memberi penjelasan dan pembinaan kepada masyarakat. Sebagai contoh beberapa waktu lalu ada prank bungkusan daging kurban berisi sampah. Awalnya mungkin main-main, namun karena masuk lingkup agama akibatnya menjadi heboh,” tutur Abadil.

“Terakhir, saya ingin kita semua kompak. Jaga tugas pokok dan fungsi. Terus berkoordinasi dengan stake holder. Ada masalah selesaikan dengan baik. Seberat apapun tugas bila berkoordinasi dengan baik insya Allah mudah diselesaikan,” tuntasnya. (RN)

LAINNYA