Palembang, Pelita Sumsel – Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) saat ini terus melakukan penataan untuk menuju tatanan hidup baru atau kerap disebut new normal. Sebab itu, berbagai kebijakan di bawah instruksi langsung Gubernur Sumsel H Herman Deru semakin gencar dilakukan agar covid-19 berlalu dari bumi Sriwijaya. Termasuk juga masif melakukan tracking dan tracing terhadap masyarakat yang berpotensi tinggi terpapar wabah covid-19 tersebut.
“Angka positif di Sumsel ini cukup tinggi karena memang kita gencar melakukan tracking dan tracing dan itu memang saya instruksikan langsung. Dengan begitu, kita bisa cepat melakukan penyembuhan terhadap pasien terpapar tersebut,” kata HD saat menghadiri Dialog Nasional secara virtual dengan tema “The Spirit Of New Normal” yang digelar salah satu media harian di Sumsel di Griya Agung Palembang, Kamis (2/7) malam.
Bahkan, dari lima provinsi yang menjadi wilayah layanan Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang untuk uji sampel covid-19, Sumsel merupakan provinsi paling banyak yang mengirimkan sampel covid-19 tersebut. Dimana dari 13.500 sampel yang ada, 10 ribu sampel berasal dari Sumsel.
“Ini karena kita memang komitmen melakukan penanganan wabah ini. Dari 13 ribu sampel di BBLK Palembang, 10 ribu berasal dari Sumsel. Sisanya berasal dari empat provinsi tetangga seperti Lampung, Jambi, Bangka Belitung dan Bengkulu,” terangnya.
Terbukti, upaya cepat itu berhasil membuat angka kesembuhan di Sumsel meningkat. Diketahui, angka kesembuhan covid-19 di Sumsel saat ini lebih dari 50 persen.
“Angka kesembuhan di Sumsel ini sudah lebih dari 50 persen dan anggka meninggal juga dibawah nasional. Tentu kita bangga, karena upaya yang dilakukan ini mendorong peningkatan kesembuhan yang cukup tinggi. Saya minta masifkan tracking dan tracing. Apalagi kita sedang menata diri menuju new normal, tentunya upaya-upaya dan pencegahan penyebaran covid ini harus terus dilakukan sehingga saat penerapan new normal itu masyarakat sudah biasa dengan protokol kesehatan,” paparnya.
Selain upaya penanganan covid-19, dia juga fokus mengatasi dampak lain yang ditimbulkan oleh wabah tersebut. Sebab selain dampak pada kesehatan, covid-19 tersebut berdampak pada sosial dan ekonomi.
“Kesulitan akibat dari wabah ini dirasakan seluruh lapisan masyarakat termasuk juga para pelaku ekonomi yang menggantungkan kehidupan dari pendapatan sehari-hari. Ini juga menjadi fokus kita,” timpalnya.
Karena itu, lanjutnya, agar perekonomian masyarakat Sumsel tetap berjalan, saat ini sejumlah kebijakan juga dijalankan.
“Bantuan itu pasti mulai dari modal dan lainnya. Namun ada yang tak kalah pentingnya. Disaat mereka memiliki modal dan keahlian telah diberikan, kita juga harus menyiapkan pasarnya. Apalagi di tengah wabah ini, yang seharusnya mereka membutuhkan kerumunan untuk memasarkan dagangannya namun saat ini harus jaga jarak. Itu yang harus kita bantu. Artinya kita memiliki strategi agar perekonomian masyarakat tetap tumbuh di tengah wabah ini,” bebernya.