Dari Jakarta, Disuarakan Merdeka Palestina – Israel Dengan Hidup Berdampingan Damai

waktu baca 2 menit
Kamis, 2 Jul 2020 15:20 0 170 Admin Pelita

Jakarta, Pelita Sumsel – Zuhair Al – Shun Duta Besar Palestina untuk Indonesia wajahnya tampak dingin, dan nada bicaranya tampak tenang saat ditanya wartawan, apa negara merdeka Palestina akan bisa hidup berdampingan damai dengan Israel setelah lahirnya dua negara merdeka.

Dijawabnya, perundingan dengan Israel sudah banyak mengalami kemajuan saat Yitzhak Rabin menjadi Perdana Menteri. Perundingan terhenti setelah Rabin ditembak mati oleh kelompok penentang Palestina merdeka di Israel.

Kemudian Palestina menerima resolusi Perserikatan Bangsa Bangsa, PBB, tentang dua negara Israel dan Palestina.

Palestina bahkan sudah menerima wilayah Palestina Merdeka cuma 40 persen, sementara wilayah Israel 50 persen, jelasnya.

“Nyatanya Resolusi PBB juga ditolak oleh pemerintah radikal di Israel. Hingga sampai kini korban dipihak Palestina terus berjatuhan, pembanguan pemukiman Israel di wilayah Palestina terus berjalan. Negara negara besar di PBB terus menerbitkan ratusan resolusi saja (tapi tidak ada sanksi dari PBB buat Israel-red) ” kata Zuhair dengan nada protes di Gedung Parlemen Indonesia di Jakarta rabu (1/7/2020) saat tampil dalam acara : Pernyataan Bersama Anggota Parlemen berbagai negara Menentang Aneksasi Israel terhadap Wilayah Palestina

Zuhair lalu melanjutkan, yang terakhir adalah aneksasi secara resmi dan terbuka oleh PM Benyamin Netanyahu. “Dan kami menjawabnya Palestina akan terus berjuang, berjuang, berjuang, seperti para pejuang Palestina yang terdahulu”,tegasnya.

Tiga Presiden Indonesia Soekarno, SBY dan Jokowi berada paling depan dalam penolakan penjajahan Palestina oleh Israel, kata Putu Supadma Rudana dari Fraksi Partai Demokrat dan Charles Honoris dari Fraksi PDI P. “Kami mendukung Palestina berdaulat dan merdeka”, kata dua politisi muda ini.

Dari Fraksi Gerindra Fadli Zon minta pada pemerintah Jokowi agar menggelar kongres negara negara pendukung Palestina Merdeka dengan cara yang extra ordinary. Selain memberikan peran yang lebih besar kepada Menlu untuk menggelar pertemuan untuk Pelestina Merdeka, katanya.( OCE.)

LAINNYA