Palembang, Pelita Sumsel – Respon cepat terus dilakukan Gubernur Sumsel H.Herman Deru mengantisipasi bencana asap Karhutla di Sumsel. Bukan hanya memperpanjang status keadaan tanggap darurat bencana asap tanggap darurat bencana asap akibat Karhutla hingga 10 November mendatang melalui Keputusan Gubernur, Ia bahkan memastikan dana penanggulangan Karhutla yang nilainya mencapai miliaran juga sudah dicairkan.
“Sebenarnya hari Jumat (25/10) kemarin dana itu sudah cair. Tepatnya saat kita melepas 850 personel tambahan kekuatan untuk memadamkan Karhutla di Kabupaten OKI,” jelas Gubernur.
Menurut HD, tidak ada alasan untuk menghambat pencairan dana tersebut, karena peruntukannya sudah sangat jelas. Bencana asap harus cepat ditanggulangi terlebih cuaca ekstrim diprediksi akan berlanjut hingga pekan pertama bulan November.
Hal ini sesuai yang dicantumkannya dalam Keputusan Gubernur Sumatera Selatan Nomor 592/KPTS/BPBS-SS/2019 tentang Penetapan Status Keadaan Tanggap Darurat Bencana Asap Kebakaran Hutan dan Lahan.
Sesuai Keputusan Gubernur Sumsel tersebut dana Karhutla yang dicairkan itu berasal dari APBN Tahun Anggaran 2019 pada Badan Nasional Penanggulangan Bencana RI dan APBD Sumsel (Belanja Tidak Terduga) Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD) pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Sumsel.
Sebelumnya di sela-sela kegiatan olahraga bersama dan syukuran yang digelar jajaran TNI/Polri atas suksesnya pengamanan Pemilu 2019 yang dipusatkan di lapangan Pakri Polda Sumsel, Jumat (25/10) pagi, Gubernur H. Herman Deru bersama dengan Kapolda Irjen Pol Firli Bahuri dan Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Irwan memberikan dukungan moril kepada petugas gabungan yang akan diturunkan untuk melakukan pemantauan dan pemadaman api di lapangan. Dalam kesempatan itu bahkan telah memastikan agar personel tak perlu khawatir soal pembekalan karena akan di back up sepenuhnya oleh pemprov Sumsel.
“Hari ini (Jumat/25/10) juga akan kita turunkan kelapangan sebanyak 850 personil terdiri atas 500 orang dari unsur Polri, 300 TNI ditambah dengan BPBD . Jadi kita akan turunkan penuh kekuatan. Pembiayaan sudah semua diatur , tinggal pemberangkatan saja. Target mereka di lapangan selama 10 hari menyebar ke penduduk. Satuan-satuan mereka di bawah kendali pak Kapolda dan pak Pangdam,” imbuhnya.
Adapun kawasan yang menjadi perioritas yang menjadi lokasi tujuan petugas gabungan ini lanjut Gubernur adalah untuk dilakukan pemadaman wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir yang saat ini hot spotnya bertambah.
“Tujuan, menyebar utamanya wilayah OKI karena hot spot membanyak. Jadi bukan fire spot ya, tapi hot spot. Maka kita sikapi ini, kehadiran saya disini juga untuk menguatkan mental mereka dengan target 10 hari,” tegasnya.
Seperti diketahui Kondisi asap cukup tebal menyelimuti Palembang pada Jumat 25 Oktober. Hal ini membuat Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Irwan dan Kapolda Sumsel Irjen Pol Firli Bahuri memutuskan menambah 854 personel untuk melakukan pemadaman di wilayah OKI.
Karena, dari pantauan yang dilakukan setidaknya sebanyak 1.279 titik hotspot di wilayah Sumsel dan paling banyak terdapat di wilayah OKI sebanyak 864 titik hotspot disusul Kabupaten Musi Banyuasin.
Maka dari itulah, 854 personel kembali dikerahkan untuk membantu pemadaman yang ada di wilayah OKI hingga 10 November mendatang.
Dihubungi terpisah Kepala BPBD Provinsi Sumsel Iriansyah mengatakan pencairan tersebut memang sudah dilakukan hari Jumat (25/10) dan dibagikan ke masing-masing OPD dan TNI, Polri serta Pol PP dan lainnya.
” Logikanya kalau dana itu belum cair bagaimana bisa 850 personel tambahan itu berangkat kemarin. Mereka kan disana mau makan minum dan disitu juga ada uang lelahnya,” jelas Iriansyah.
Oleh karena itu Iriansyah mengaku heran jika masih ada yang mempertanyakan dana penanggulangan tersebut. ” Dari kemarin seharian kita cairkan dan berikan langsung. Danrem juga tahu itu. Kalau kurang puas bisa cross cek ke BPKAD,” pungkasnya.