Pagaralam , Pelita Sumsel – Kemarau yang melanda sebagian besar wilayah di Kota Pagaralam, mengakibatkan harga sayuran ikut melonjak. Salah satu sayuran yang naik yakni sawi manis atau sawi bola.
Menurut Kurniawan, petani sawi di Dusun Bumi Agung Kelurahan Bumi Agung Kecamatan Dempo Utara Kota Pagaralam, pihaknya bersyukur karena harga sayuran menjadi naik.
“Kemarau memang membuat sayuran susah tumbuh, karena tanah menjadi kering. Belum lagi proses perawatannya lebih susah, harus disiram setiap hari. Itu menjadi faktor kenaikan harga sayuran,” kata dia, Sabtu (19/10).
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Nawan mengatakan, banyak petani gagal panen dikarenakan kemarau cukup panjang. Hal itulah yang menjadi salah satu faktor, pasokan sayuran menurun.
“Sudah menjadi hukum pasar, ketika barang sedikit, harganya bisa melonjak. Namun ketika barang banyak, maka harga turun. Namun, kemarau sekarang memang cukup lama, jadi tanpa terkecuali, semua harga sayuran akan naik,” ujarnya.
Sementara itu, menurut Derun salah seorang agen sayuran di kecamatan tersebut, dampak dari musim kemarau, dan menurunnya pasokan sayuran, sayuran akan dimonopoli daerah lain.
“Sayuran sudah menjadi kebutuhan, jadi mau tidak mau, barang harus selalu ada. Namun kenyataannya, musim kemarau membuat pasokan sayuran menurun, hal itu jadi kesempatan, masuknya sayuran dari Kerinci, Lampung, Padang, Curup dan lainnya. Mereka akan enak masuk dipasar pasar, lantaran punya kualitas melebihi sayuran di Pagaralam, yang terkena dampak kemarau,” ungkapnya. (do).