Kuliah Iftitah S2 Hukum Tata Negara UIN datangkan Dosen Malaysia

waktu baca 2 menit
Senin, 23 Sep 2019 16:17 0 188 Redaktur Romadon

 

Palembang, Pelita Sumsel – Program Studi Magister Hukum Tata Negara Fakultas Syariah dan Hukum UIN Raden Fatah Palembang mengelar kuliah Iftitah bagi mahasiswa baru, yang dilaksankan di Aula Fakultas Syariah Senin (23/9).

Kuliah Iftitah menghadirkan pembicara d Prof Badli Mohd Nasir, Dosen Akademi Tamadun Fakulti Sains Sosial dan Kemasyarakatan Universiti Teknologi Malaysia. Kegiatan di buka oleh Dekan Fakultas Syariah UIN Raden Fatah, Prof. Dr Romli SA, M.Ag. dihadiri oleh para mahasiswa S2 di lingkungan UIN Raden Fatah dan tenaga Pengajar.

Ketua Prodi S2 Hukum Tata Negara Fakultas Syariah dan Hukum UIN Raden Fatah, Dr Ulya Kencana mengatakan kegiatan ini merupakan kegiatan rutin tahunan sebagai pembuka perkuliahan aktif mahasiswa baik yang baru atau yang lama. Untuk pencapaian visi program studi s2 hukum tata negara dengan tema “Unggul dalam kajian hukum tata negara, berstandar internasional, berwawasan kebangsaan dan berkarakter islami di kawasan Asia Tenggara”.

” Untuk pencapaian internasionalisasi dikawasan Asia Tenggara, maka program studi melakukan kerjasama di bidang tridharma perguruan tinggi dengan universitas-universitas di kawasan Asia Tenggara,” ungkapnya

Dalam paparanya Prof. Badlisham Mohd. Nasir From UTM Johor Malaysia. yang menyampaikan presentasi soal Islam and Contamporary Challanges mengungkapkan pola fikir akademik selalu akan memperhatikan kaedah-kaedah dan azaz-azaz yang telah disepakati bersama untuk menghasilkan buah pemikiran yg lebih terbuka

“Islam dan tantangannya selalu akan mnjadi isu yang komprehensif untuk diperhatikan, Karena sifat Islam adalah Islam sebagai kaedah, Islam menghasilkan pemahaman, dan jika islam dibawak kedalam jabaran yang makin luas maka akan bertemu dgn jawaban atas isu yg muncul,” paparnya

Selain itu, muncul paham Islamophobia yaitu ketakutan terhadap islam yg akan mengguncang dunia dan menguasai dunia, paham ini menjadikan ketidakpercagaan manusia terhadap agama, dan menganggap islam sebagai ancaman.

” Dalam tantangan islam terbesar saat ini adalah menghadapi modernisasi. pemikir-pemikir islam menjadi pionir dalam membuat kajian-kajian dan disertasi terkait isu dan perkembangan zaman yang mendokotomi islam,” jelasnya

Badlisham menyampaikan beberapa azaz dan adab dalam penulisan-penulisan dintaranya, pertam memperhatikan azaz penulisan, kedua Kaedah penelitian, ketiga Kontennya apakah sdh benar, keempat Tidak bertentangan dan terakhirTeruji oleh ilmu

“isu yang berkembang saat ini (theme of challange) salah satunya adalah munculnya paham-paham seperti liberalism, orientalism, plurarism, fundamentalism, adapaun paham liberalis yg dikhawitirkan akan menimbulkan paham yg exstrimis,” pungkasnya (ron)

LAINNYA