Palembang, Pelita Sumsel – Walikota Palembang H Harnojoyo memberikan paparan di hadapan Menteri Pariwisata RI Arief Yahya dan civitas akademika Universitas Sriwijaya tentang pengembangan pariwisata berbasis lokal di Palembang. Paparan berbalut kegiatan Dialog Publik Pembangunan Manusia bertema ‘Peningkatan Produktivitas Masyarakat Berbasis Pariwisata Lokal’ diselenggarakan di Auditorium Unsri, Rabu (6/2).
Dialog Publik dihadiri Menteri Pariwisata RI Arief Yahya, Deputi II Staf Kepresidenan Yanuar Nugroho, Sekda Sumsel Nasrun Umar, Rektor Unsri Anis Sagaf, Direktur Informasi Komunikasi dan Maritim Kominfo Septriasa Tankary, dan civitas akademika Unsri.
Walikota Palembang H Harnojoyo menjelaskan, sektor pariwisata di Palembang memberikan kontribusi besar bagi peningkatan pendapatan asli daerah. Dicontohkannya, telah terjadi peningkatan PAD secara signifikan di pariwisata, salah satunya disumbangkan dari retribusi pajak hotel dan restoran yang mencapai Rp 118 milyar pada Tahun 2018.
Menurutnya, Palembang memiliki 11 zona pengembangan Pariwisata yang siap dikembangkan dan membutuhkan dukungan pusat. Ditingkat lokal, Pemerintah Palembang telah merumuskan sejumlah kebijakan daerah untuk mendorong pengembangan sektor pariwisata.
Berbicara tentang pariwisata, tentu tidak terlepas dari kebersihan. Salah satu upaya Pemerintah Palembang untuk membangun kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan adalah dengan menggiatkan Gerakan Gotong Royong. Program Gerakan Gotong Royong serentak di 107 kelurahan ini dituangkan dalam Keputusan Walikota Palembang No 38/kpts/2017 dan Perwali No 14 Tahun 2019.
“Ini adalah gerakan moral bersama dalam menjaga kebersihan. Dengan bersama-sama ber gotong-royong kami berharap masyarakat sadar untuk bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan,” ujarnya.
Harnojoyo mengaku, gerakan gotong royong telah berhasil menjaga kebersihan lingkungan dan keindahan kota palembang. Melalui gerakan gotong royong ini pula Palembang mampu mempertahankan Adipura hingga 12 kali.
Sementara Menteri Pariwisata RI Arief Yahya mengatakan, pihaknya telah memprogramkan Kota Palembang sebagai pusat wisata olahraga. Dengan pertumbuhan kunjungan pariwisata Indonesia yang mencapai 25 persen, program ini diyakini akan berhasil.
“Tahun 2019 pariwisata diproyeksikan menyumbang devisa terbesar di Indonesia US$ 20 miliar. Pertumbuhan kunjungan pariwisata Indonesia mencapai 22 persen dan berpotensi terus meningkat,” ujarnya. (yf)