PALEMBANG, PelitaSumsel.com -Palembang sekarang memiliki 40 pasar tradisional, 16 milik pemerintah melalui PD Pasar Palembang Jaya, sisanya swasta perusahaan, swasta pribadi dan pasar kaki lima. Sementara pasar Jakabaring Plaju dibangun menggunakan dana kementrian dan dikelola kementrian koperasi, pemerintah hanya mendapatkan retribusi. Hal ini disampaikan Feri Gunawan pejabat PD Pasar Palembang Jaya dalam Diskusi Kajian Strategis yang dilaksanakan oleh Majelis Daerah KAHMI Palembang di RM Indah Raso dengan tema Analisis SWOT; Polemik BOT Pasar Tradisional di Kota Palembang, Rabu (12/10)
“Palembang telah memulai Sistem BOT, itu terjadi tahun 1995 karena ada peristiwa kebakaran (Pasar 16 Ilir :red) hingga menggandeng pihak swasta PT. Prabu Makmur tapi pada tahun 2011 berdasarkan SK Walikota No 119 dilakukan pemutusan kontrak” jelas Ferry.
Sekarang, Lanjut Ferry Gunawan, Pengambilalihan Pasar 16 dengan sistem sewa, berdasarkan Perwali no 89 2011 dan 11 2013 “Tetapi pedagang tetap ingin seperti dahulu, tetapi apakah HGBnya bisa dilanjutkan? Sebenarnya bisa, tapi ada persyaratan salah satunya diajukan minimal 2 tahun sebelm HGB habis.”
Sementara itu Dr. Muhammad Subardin, SE,M.Si dalam paparannya menjelaskan pasar bukan hanya tempat bertemu penjual pembeli, tapi yang lebih penting bagaimana menciptakan pasar, memproduksi, pasar uang, barang jasa. Ia melihat pasar 16 Ilir yang sekarang disayangkan hak milik tidak di tangan pemkot, harusnya bukan milik perseorangan.
” Akibat dari itu menjadi barang publik yang bersaing, seharusnya sifat barang publik tidak bersaing sehingga pemerintah harus mengintervensi. contohnya dulu Eddy Santana ditentang melakukan revitalisasi Pasar 16 Ilir tapi sekarang hasilnya dinikmati masyarakat” Paparnya.
Sementara itu Ketua KAHMI Kota Palembang, Solehun saat dikomfirmasi menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan membahas bagaimana dan apa BOT itu serta Polemik permasalahan yang dihadapi.
“Sengaja kita hadirkan perwakilan PD Pasar Palembang Jaya yang akan bicara permasalahan secara ril di tingkatan pedagang sebagai pelaku usaha dan kita juga hadirkan pembicara Ekonom Dr. Muhammad Subardin, SE,M.Si yang mengamati bidang keilmuannya” jelas Solehun.
Senada Ketua Panitia M Khalifah Alam berbangga dengan antusias peserta diskusi dalam membedah dan membahas masalah BOT ini” terima kasih atas hidupnya diskusi hari ini, terutama kepada Pemateri yang representatif untuk membahas ini” tutupnya. (Wwn)
Tidak ada komentar