Pemkab Muba Komitmen Kembangkan Ekonomi Kerakyatan

waktu baca 3 menit
Rabu, 31 Okt 2018 14:09 0 157 Admin Pelita

Lalan, Pelita Sumsel – Pemkab Musi Banyuasin (Muba) melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Muba gelar pelatihan bagi masyarakat Kecamatan Lalan, tujuan pelatihan ini ialah dalam rangka peningkatan ekonomi kerakyatan. Pemkab Muba Bersama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melatih masyarakat mengelola buah Mangrove serta sabut kelapa yang banyak tumbuh di wilayah Lalan.

“Senin kemarin kita mulai memberikan pelatihan kepada warga Lalan di dua desa yakni Desa Karang Mukti dan Purwa Agung,” Ujar Kepala Dinas PMD Muba, Richard Cahyadi AP MSi.

“Pelatihan ini diberikan dalam pengelolaan Teknologi Tepat Guna (TTG) untuk pemanfaatan sumber daya alam (SDA) yang tumbuh di Lalan sehingga menjadi hasil yang bernilai tinggi yang tentunya akan dapat dikelola masyarakat lalan untuk menambah penghasilan warga Lalan kedepannya,” tambahnya.

Sahidi SPd Msi Kabid Pendayagunaan SDA- Teknologi Tepat (TTG) menjelaskan secara teknis bahwa ada dua yang akan difokuskan dan telah diberikan pelatihan yakni pengelolaan buah Mangrove menjadi komoditi unggulan seperti menjadi sirup, selai, dodol, permen, tepung dan pangan khas Mangrove. Serta sabut buah kelapa dibentuk menjadi tali galangan kapal.

Ditambahkan Sahidi nantinya dua desa yakni Karang Mukti dan Purwa Agung ini akan dijadikan rumah produksi untuk pengelolaan buah mangrove serta pengelolaan sabut buah kelapa jadi tali galangan kapal.

“Lalu, nanti kedepannya juga nanti, ada upaya pelestarian dan pembudidayaan tanaman mangrove serta tanaman buah kelapa. Dan yang terpenting, upaya penyelamatan ekosistem biota perairan di Kecamatan Lalan” jelas Sahidi

“Untuk masalah pemasaran produk hasil pengelolaan yang dihasilkan oleh warga dua desa dimakaud nantinya pihak LIPI akan membantu, bilamana pengelolaan dua SDA yang dimiliki Lalan ini berhasil,” ucapnya.

Dalam pelatihan yang diberikan kepada warga, narasumber tidak hanya dari DPMD saja, tapi dari pihak LIPI juga.

Sementara itu, Nanang Surahman ST MT
salah satu narasumber dari LIPI untuk pengelolaan buah Mangrove, mengatakan, Indonesia adalah salah satu negara yang mempunyai hutan Mangrove terbesar di dunia, meskipun saat ini sebagian besar jumlah hutan itu sudah mengalami kerusakan mengingat
“Ekosistem Mangrove memiliki manfaat ekonomis yaitu hasil kayu, budidaya air payau, pariwisata dan lainnya. Serta manfaat lain secara ekologis adalah berupa perlindungan bagi ekosistem daratan dan lautan, yaitu sebagai penahan abrasi atau erosi gelombang dan angin kencang,” bebernya.

Nanang berharap khususnya warga Kecamatan Lalan yang selama ini tidak begitu paham akan pentingnya tanaman Mangrove, kini akan melirik tanaman tersebut.

“Karena, buah Mangrove sendiri bisa diolah menjadi komoditi pangan yang bernilai jual. Dan jika nanti program ini berjalan dengan baik untuk hasilnnya kita sebagai Lembaga akan membantu pemasaranya selain itu dengan pelatihan ini akan membuka wawasan masyarakat dan juga outputnya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat kedepanya, ” pungkasnya.

LAINNYA