GSI Tetap Gelar FGD, Charma: Tidak Ada Kaitan Dengan #2019GantiPresiden

waktu baca 3 menit
Kamis, 30 Agu 2018 23:18 0 217 Redaktur Pelita Sumsel

Reporter: Isa

Palembang, Pelita sumsel – Penolakan kedatangan Rocky Gerung dan Ratna Sarumpaet di Palembang dalam rangka Forum Grup Diskusi yang dilaksananakan tanggal 1 September 2018 di The Zuri Hotel oleh beberapa  Organisasi Kepemudaan (OKP) dan Ormas di  Sumsel ditanggapi Ketua Presidum Gerakan Selamatkan Indonesia (GSI) Sumsel, Charma Aprianto.

Charma menegaskan bahwa kegiatan akan tetap berjalan sesuai yang telah direncanakan.

“Rencananya kegiatan tersebut tetap berjalan dengan  Rocky Gerung dan Ratna Sarumpaet sebagai narasumber, bersama narasumber lokal diantaranya  Bagindo Togar, Renny Astuti dan Yandes Efriadi,” ungkapnya kepada wartawan, di Warung Pak Umar Amaris Hotel, Kamis (30/8).

“GSI Sumsel bersama 11 ormas Sumsel menyikapi dengan biasa-biasa saja, karena di republik ini kita harus menyikapi sikap demokrasi dan berbagai dinamika, yang pasti sebagai warga Sumsel sebagai penyelenggara Asian Games di kota Palembang, kami dari GSI mengharapkan semuanya tetap aman dan kondusif, lagi pula FGD yang kami laksanakan tidak ada kaitannya sama sekali dengan pemilu hastag 2019 ganti presiden,” jelasnya.

Charma menjelaskan bahwa secara tema kegiatan ini  murni menyongsong Indonesia bangkit dengan mengembalikan kehidupan berbangsa dan bernegara kepada Pancasila dan UUD 1945 yang sebenarnya.

“Ini sifatnya FGD, jadi kita tidak mendukung dari pihak manapun, yang jadi masalah jika kami mendatangkan Ratna Sarumpat di suatu forum makanya mereka menganggap anti NKRI, padahal ketua umum GSI ingin mengembalikan semangat kebangkitan Indoneaia dalam ranah Pancasila dan UUD 1945, tidak ada itu 2019 ganti presiden,” jelasnya.

Terkait kedatangan Ratna Sarumpat suasana tidak akan kondusif maka Charma pun menegaskan, dirinya merasa itu sangat berlebihan, karena sebelumnya ia sudah berkoordinasi dengan aparat hukum bahwa acara ini tidak ada kaitannya dengan 2019 ganti presiden, ini murni FGD yang dihadiri dari pengamat politik.

“Secara lisan dirinya sudah berkoordinasi tapi tertulis belum, karena tidak ada yang minta izin kepolisi, karena ini acara FGD kecuali deklarasi, kita belum deklarasi dukungan, karena belum masuk jadwal kampanye, kami tidak kampanye, jika yang ada mengatakan kami kampanye itu salah besar,” paparnya.

Dikatakan charma bahwa kegiatan ini sudah antisipasinya dengan mensortir peserta  kemudian nama-nama peserta tersebut akan dilaporkan kepada aparat hukum.

“Jadi peserta tidak sembarangan masuk, wartawan pun harus memakai id card yang sudah kita siapkan, dan acaranya pun kita tayangkan secara live striming melalui tv, jadi ini betul-betul acara yang sifatnya kebangsaan, jadi tidak ada yang perlu ditakutkan, sebagai anak bangsa saya berharap tidak akan pernah terjadi keributan,” harapnya.

Sementara itu, salah satu Presidium GSI Sumsel Ust Deni Tegar mengaku bingung dengan penolakan kedatangan Rocky Gerung dan Ratna Sarumpaet ke Palembang padahal kedatangan mereka hanya untuk diskusi dengan masyarakat Palembamg.

“Saya bingung dengan keadaan sekarang ini, temen temen dari GSI ingin diskusi tapi dilarang , GSI ini terlarang atau gimana?, kalau gsi terlarang maka saya ingin tau kenapa?, kemudian ratna Sarumpaet dan Rocky gerung ini siapa?, mereka adalah warga negara yang punya hak atau hak, apakah hak mereka sudah di cabut ? itupun say ingin tau kenapa? kok mereka dilarang , di cekal dan sebagainya,” Pungkasnya

Editor: Wawan Hasbuan

Redaktur Pelita Sumsel

Media Informasi Terkini Sumatera Selatan

LAINNYA