Kerukunan Umat Beragama Salah Satu Modal Sumsel Terkenal

waktu baca 2 menit
Jumat, 16 Sep 2016 07:02 0 203 Redaktur Pelita Sumsel

PALEMBANG, Pelitasumsel.com – Disela kesibukannya Wakil Gubernur Sumatera Selatan, H Ishak Mekki didampingi Asisten III Setda Provinsi Sumsel Bidang Kesejahtraan Rakyat (Kesra),Ahmad Najib melakukan kunjungan kerja ke Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sumsel di Jalan KH. Bastari Jakaring Palembang, Kamis (15/09).

Wagub Sumsel, Ishak Mekki mengatakan, kunjungan ini dalam rangka silaturahim dengan FKUB dan pengurus lainnya guna menjaga kerukunan antar umat beragama dan untuk memberikan semangat dan dukungan karena Sumsel boleh dikatakan cukup terkenal baik nasional maupun internasional.

“Salah satu modal dasarnya kita banyak sekali event-event terlaksana kemudian kunjungan wisata karena ini semua berkat kerukunan FKUB dan kerukunan umat beragama terjaga,“ ujarnya.

Dia menilai, FKUB perannya sudah luar biasa, atas dukungan dari FKUB juga di Sumsel betul-betul menunjukan sudah kondusif, tentu kebersamaan dan saling berdampingan ini terus dijaga.

Apalagi ada dua agenda besar seperti Asian Games dan Pilkada.

“Kita tidak ingin lagi seperti di OKU pada tahun 2013 yang terjadi kerusuhan antar masyarakat, jadi jangan sampai terulang kembali,” himbau Ishak.

Ishak mengharapkan, dengan suasana yang baik ini, baik tokoh agama FKUB dapat memberikan masukan dan menyampaikan informasi kepada FKUB di Kabupaten/Kota.

Ketua FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Provinsi Sumsel, KH. Tohlon Abdul Rauf mengatakan, pertemuan ini merupakan menjalin silaturahim, arti silaturahim itu kewajiban dari pada setiap insan atau muslim menginginkan tali cinta kasih atau meningkatkan tali cinta kasih. itulah silaturahim.

“Jadi lebih kenal mengenal, lebih paham-memaham, membuka apa yang sudah dilakukan selama ini dan Alhamdulilah Sumsel terkenal karena kerukunan umat beragama,” katanya.

Dia menambahkan, umat beragama yang berdasarkan Tap MPR mengatakan bahwa tidak diperbolehkan warga untuk tidak memeluk agama dan memang diharuskan memiliki agama.

“Marilah kita tingkatkan toleransi yang bermakna sependapat, jadi mengimami bahwa perbedaan itu adalah ciptaan Allah SWT dan tidak lagi saling membenci satu sama lainya,” pungkasnya.

Redaktur Pelita Sumsel

Media Informasi Terkini Sumatera Selatan

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


    LAINNYA