Pengamat : Bila Banyak Calon HD-MY Akan Menang Mudah

waktu baca 3 menit
Rabu, 25 Okt 2017 12:23 0 166 Admin Pelita

Palembang,  Pelita Sumsel – Pilkada Sumsel 2018 sudah semakin seru. Beberapa partai politik telah memutuskan memberi rekomendasi kepada calon atau pasangan calon untuk menjadi peserta pilkada. Adalah Herman Deru tokoh yang pertama kali mendapat mandat untuk ikut kontestasi, PAN menyatakan mengusungnya setelah 6 lembaga survei yang kredibel menemukan fakta Herman Deru yang tertinggi elektabilitasnya. Berikutnya partai Nasdem mengeluarkan rekomendasi untuk pasangan Herman Deru – Mawardi Yahya untuk menjadi calon gubernur dan calon wakil gubernur.

Sementara itu Partai Golkar telah memastikan mengusung Dodi Reza putera gubernur Alex Noerdin untuk menjadi calon gubernur namun akan berpasangan dengan siapa, belum ada kepastian. Kemudian Partai Gerindra telah menyatakan mengusung Aswari Riva’i sebagai calon gubernur dan Partai Demokrat menyatakan hal yang sama, mengusung Ishak Mekki sebagai calonnya. PDI Perjuangan yang sesungguhnya bisa mencalonkan sendirian tanpa perlu koalisi belum mengumumkan calonnya, ada kemungkinan mereka akan menempatkan kadernya sebagai calon wakil saja, padahal kemampuan untuk maju sendiri sangat besar dan berpeluang.

Menanggapi konstalasi politik kekinian tersebut, pengamat politik yang juga direktur Stratakindo Research and Consulting, Oktarina Soebardjo menjelaskan peluang untuk satu sama lain saling berkoalisi masih terbuka lebar. Belajar dari pengalaman pelaksanaan pilkada serentak tahun-tahun sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa kepastian siapa pasangan calon dan partai apa saja yang mengusungnya hanya bisa diketahui saat pendaftaran ke KPUD. “Kami melihat konstalasi Pilgub Sumsel ini masih cair, ada yang sudah mengkristal tapi masih lunak. Jadi tetap harus ditunggu sampai batas akhir nanti,” ujarnya.

Mengenai peluang bertarung dan kekuatan masing-masing kubu, Oktarina menilai kondisi sekarang ini pasangan Herman Deru – Mawardi Yahya adalah pasangan yang paling kuat. Itu karena Syahrial Oesman secara nyata telah mendukung pasangan ini dan bersedia jadi ketua pemenangannya. “Syahrial Oesman itu punya pendukung tetap dan tidak sedikit. Angkanya di kisaran 10 sampai 20 persen dengan strong supporter sekitar 10 persenan. Jadi limpahan pendukungnya ke pasangan HD-MY akan berkontribusi besar,” ujarnya.

Sementara terkait pertarungan antara empat kubu yang ada, Oktarina melihat akan terjadi pertarungan head to head antara penantang melawan petahana. Kubu petahana akan diwakili oleh Dodi putera gubernur dan kubu Ishak Meki yang menjabat wakil gubernur. Jika mereka tidak bersatu, bisa dipastikan mereka akan berebut klaim keberhasilan pemerintahan petahana. Sementara kubu penantang akan diisi oleh pasangan HD-MY dan kubu Aswari, namun klaim penantang jauh lebih menonjol pada pasangan HD-MY. “Empat kubu itu akan terbelah dua dalam hal isu, ada kubu penantang dan ada kubu petahana. Pertarungan isu akan seru dan dialektis. Akan ada tesa dilawan antitesa, begitu terus untuk meyakinkan pemilih,” ujarnya.

Dari sisi kekuatan dan peluang menang Oktarina menilai kubu Deru-Mawardi ada di atas angin. Secara head to head melawan Dodi Reza saja Deru menang apalagi jika pasangan calon ada banyak. Menurut Oktarina Deru punya strong supporter yang besar ditambah strong supporter dari Syahrial Oesman. Suara petahana akan pecah ke dua kubu sementara jika isu yang diusung kubu Deru beririsan dengan kubu Aswari maka pemilih akan realistis, mereka akan mencoblos penantang yang peluang menangnya lebih besar. “Jadi pertempuran berlangsung empat atau tiga pasang calon maka HD-MY akan menang lebih mudah,” pungkasnya. (ril/wwn)

LAINNYA