BI Bagikan Bibit Cabai di Palembang

waktu baca 2 menit
Senin, 25 Sep 2017 21:18 0 171 Redaktur Pelita Sumsel
Palembang, Pelita Sumsel-Dalam rangka menindaklanjuti Gerakan Nasional Tanam Cabai yang dicanangkan Presiden Republik Indonesia melalui Kementrian Pertanian dan Tim Penggerak PKK Pusat, serta dalam rangka mengantisipasi fluktuasi harga cabai.
Bank Indonesia bersama TPID Provinsi Sumatera Selatan telah menginisiasi pilot project urban farming di beberapa wilayah kelurahan di kota Palembang.
Bertempat di Kelurahan 30 Ilir Kecamatan Ilir Barat II, acara ini dihadiri oleh Walikota Palembang H. Harnojoyo, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Sugeng, dan Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Hafizh Tohir, Senin (25/9/2017).
Melalui program ini, dibagikan kepada kelompok masyarakat kelurahan di wilayah Kota Palembang berupa bibit cabai untuk ditanam di halaman rumah masing-masing.
Deputi Geburnur Bank Indonesia Sugeng mengungkapkan, program ini dilakukan oleh Bank Indonesia bekerjasama dengan Pemerintah Kota Palembang dalam rangka menjaga inflasi ekonmi di bidang pertanian.
“Bank Indonesia berharap melalui program ini kebutuhan pokok masyarakat terpenuhi utamanya kebutuhan cabai, sehingga dapat menekan permintaan pasar terhadap cabai yang saat ini cukup tinggi, sehingga bisa menekan angka inflasi di Kota palembang” Ungkap Sugeng.
Lanjutnya, “Bank Indonesia juga nantinya tidak hanya melalakukan urban farming cabai, namun kebutuhan lainnya seperti kopi, bawang, dan lainnya” Ujar Sugeng.
Sementara Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kantor Wilayah PROV Sumsel Rudy Khairudin mengukapkan Program ini merupakan kelanjutan dari program Urban Farming sebelumnya yang dilaksanakan pada tahun 2016 di Kelurahan Ogan Baru dan Keramasan, Kec. Kertapati, Palembang.
“Komoditas cabai kami pilih sebagai komoditas urban farming dengan pertimbangan bahwa cabai merah merupakan salah satu jenis komoditas yang rentan dan memiliki pengaruh terhadap gejolak inflasi,”katanya.
Rudy menambahkan Sebagaimana kita ketahui, bahwa pasokan cabai merah di Palembang sebagian besar diperoleh dari Jawa, sehingga apabila terdapat kendala dalam hal pasokan maka dapat secara langsung mempengaruhi harga cabai di Kota Palembang.
“Di tahun kedua pelaksanaan program Urban Farming Komoditas Cabai ini, kami bekerjasama dengan Pemerintah Kota Palembang, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Palembang, serta TPID Sumatera Selatan serta dibantu oleh Konsultan, Petugas Pendamping Lapangan dan Anak-anak kami mahasiswa GenBI melaksanakan kegiatan urban farming kepada 225 Rumah tangga di 4 Kecamatan, dan 4 Kelurahan dan 13 Kelompok Wanita Tani yang tersebar dalam beberapa kecamatan,”tambahnya.
Kami berharap program ini dapat mendorong masyarakat kota Palembang agar dapat secara mandiri memenuhi kebutuhan cabai merah melalui pekarangan sendiri, sehingga dapat mengurangi ketergantungan akan pasokan cabai dari daerah lain.
“Kami juga berharap, program ini nantinya dapat direplikasikan ke daerah lain, agar swasembada cabai dapat tercapai,”katanya. (ril/yf)

Redaktur Pelita Sumsel

Media Informasi Terkini Sumatera Selatan

LAINNYA