Palembang, Pelita Sumsel – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu (UID S2JB) terus berkomitmen mendorong penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) di wilalayah kerjanya. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengurangi emisi karbon dan mencapai target bauran energi nasional sebesar 23% pada tahun 2025. Komitmen PLN UID S2JB ini ditunjukkan melalui pengelolaan pembangkit IPP (Independent Power Producer) yang menggunakan EBT untuk menghasilkan listrik di wilayah kerjanya.
Saat ini, PLN UID S2JB telah mengelola 27 pembangkit IPP (Independent Power Producer), yang mana 18 diantaranya merupakan pembangkit EBT. Jenis pembangkit EBT yang dioperasikan cukup beragam, terdiri dari satu unit Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), tiga unit Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH), delapan unit Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTM), tiga unit Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBM), dua unit Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBG) dan satu unit Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Data menunjukkan peningkatan dalam upaya penggunaan EBT di wilayah kerja PLN UID S2JB. Terhitung dari tahun 2023 hingga bulan September 2024, porsi penggunaan EBT meningkat dari 37,23% menjadi 39,1%. Hal ini artinya terjadi kenaikan sebesar 1,87% dalam kurun waktu kurang dari satu tahun. Kenaikan ini terutama di dorong oleh berkurangnya satu pembangkit non-EBT yang beroperasi, sehingga memberikan ruang lebih besar bagi pemanfaatan EBT.
General Manager PLN UID S2JB, Adhi Herlambang, menegaskan bahwa ini merupakan sinyal positif dalam memperkuat penggunaan energi ramah lingkungan di wilayah Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu.
“Kami sangat optimis bahwa peningkatan penggunaan EBT akan terus berlanjut. Dengan adanya pengurangan operasional pembangkit non-EBT, kami melihat peluang besar untuk memaksimalkan energi terbarukan, yang juga sejalan dengan visi kami untuk mendorong energi bersih dan berkelanjutan di Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu,” jelas Adhi.
Sebagai bentuk komitmen yang lebih kuat, PLN UID S2JB telah menetapkan target untuk terus meningkatkan penggunaan EBT pada tahun 2025. Rencananya, akan bertambah dua PLTM baru, yaitu PLTM Ketahun 3 dengan kapasitas 9,99 MW dan PLTM Kanzy 3 dengan kapasitas 5 MW. Kedua pembangkit ini akan mendukung pasokan listrik di Provisi Bengkulu.
Fakta menarik lainnya adalah seluruh pembangkit IPP yang beroperasi di Provinsi Bengkulu telah 100% menggunakan sumber energi terbarukan. Hal ini menunjukkan komitmen yang kuat dari PLN UID S2JB dalam mengembangkan energi bersih di wilayah kerjanya dan memberikan dukungan untuk peningkatan energi ramah lingkungan.
Adhi menambahkan, komitmen PLN dalam mendorong penggunaan EBT tidak hanya terbatas pada peningkatan jumlah pembangkit energi terbarukan, tetapi juga melibatkan implementasi teknologi dan inovasi terbaru untuk memastikan efisiensi dan keandalan pembangkit tersebut.
“PLN berkomitmen untuk tidak hanya meningkatkan kapasitas EBT, tetapi juga memperkuat sistem operasi pembangkit dengan teknologi terkini yang mampu mengoptimalkan penggunaan energi terbarukan. Langkah ini penting untuk menjaga kestabilan pasokan listrik dan mengurangi dampak lingkungan” imbuh Adhi.
Disamping itu, Adhi menekankan pentingnya sinergi antara PLN dan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, masyarakat, dan pelaku industri.
“Melalui sinergi bersama pemerintah dan masyarakat, kami yakin bahwa penggunaan energi terbarukan akan semakin meningkat, sehingga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi sekaligus menjaga kelestarian lingkungan,” pungkasnya.
Dengan berbagai langkah strategis ini, PLN UID S2JB siap berperan aktif dalam mendorong penggunaan energi bersih, menciptakan masa depan yang lebih ramah lingkungan, serta mendukung ketahanan energi di wilayah Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu.