Gambar_Langit Gambar_Langit

Jelang Pilgub Sumsel, Pengamat Sebut Kemunculan ESP Rugikan MY

waktu baca 2 menit
Kamis, 5 Sep 2024 19:40 0 26 Redaktur Romadon

 

 

Palembang, Pelita Sumsel – Kepastian majunya Eddy Santana Putra ( ESP) menjadi calon Gubernur Sumsel, pada Pilkada 2024 yang menyisakan waktu kurang dari 3 bulan ini mengubah konstalasi politik di Sumsel. Kemunculan ESP dipastikan sangat merugikan pasangan Mawardi Yahya- Anita Noeringhati.

 

Pasalnya ESP dan MY memiliki basis suara di Kabupaten Ogan Ilir. seperti diketahu ESP yang mantan walikota Palembang dua periode itu  adalah putra daerah dari Ogan Ilir. Bahkan nama besar dan keluarga besar  ESP masih sangat berpengaruh di Ogan Ilir.

 

“Dukungan masyarakat Ogan Ilir kepada ESP masih begitu besar, sehingga diprediksi akan menggerus suara MY . Ini tentu sangat merugikan MY,” jelas pengamat politik Sumsel, Adriansyah MSi kepada wartawan di Palembang, Kamis (5/9/2024).

 

Menurut Adriansyah, selain menggerus suara MY di Ogan Ilir, kehadiran ESP juga akan membawa gerbong dukungan akar rumput Partai Gerindra yang dikenal militan. Apalagi ESP jauh lebih dahulu dikenal dan masuk Partai Gerindra ketimbang MY yang dikenal sebagai anak kost di kalangan akar rumput Gerindra.

 

“Saya kira akar rumput Partai Gerindra akan lebih banyak yang mendukung dan memilih ESP. Mereka sudah jauh lebih mengenal ESP yang sudah berjuang lebih dari 5 tahun” papar Adriansyah yang juga Direktur Sriwijaya Poltrack Institute ini.

 

Adriansyah mengatakan, berdasarkan hasil survey lbebagai lembaga kredible, kemunculan paslon Era ( Eddy Santana Putra – Rizky Aprilia) ini  lebih banyak akan merugikan pasangan Matahati, mengingat ceruk atau lumbung suaranya beririsan sangat tebal. Terutama di Palembang dan Ogan Ilir.

 

“Hal ini tentu menjadi warning bagi pasangan Matahati. Bisa bisa dalam waktu 3 bulan elektabilitas pasangan Era akan menyalip Matahati” ujarnya.

 

Mengenai pengaruh pasangan Era dengan pasangan HDCU ( Herman Deru – Cik Ujang) , menurut Adriansyah tidaklah signifikan, mengingat ceruk dan basis suara antara HDCU dan Era sangat berbeda. Basis daerah dan karakteristik pemilih HDCU dan Era itu amat berbeda dan tidak beririsan. Sehingga pengaruhnya sangat kecil atau hampir tidak ada.

 

“Sebenarnya kemunculan padangan Eddy Santana – Rizki Aprilia ini lebih menguntungkan HDCU yang basis suaranya tidak terganggu sama sekali. Sehingga wajar jika dari berbagai hasil survey pasangan HDCU masih tetap unggul jauh dari paslon lainnya” jelas dosen Ilmu politik salah satu perguruan tinggi di Sumsel ini.

LAINNYA