Palembang, Pelita Sumsel – Warga sekitar tempat kejadian meneriaki tiga tersangka saat melakukan rekonstruksi kasus pembunuhan terhadap karyawan koperasi simpan pinjam yang tewas mengenaskan dengan cara dicor.
Rekonstruksi ini dipimpin Kapolsek Sukarami Kompol Ikang Ade Putra dan Kanit Pidum Satreskrim Polrestabes Palembang AKP Robert Sihombing.
Dengan menghadirkan ketiga tersangka yakni Antoni, nasabah korban sekaligus tersangka utama, serta Kelvin adik ipar Antoni dan Pongki teman dari tersangka Kelvin.
Namun sebelum ketiganya masuk ke distro yang jadi lokasi pembunuhan sekaligus tempat korban dicor, ketiga tersangka sempat diteriaki warga dan keluarga korban.
“Huuuuu,” bunyi teriakan yang terdengar di lokasi rekonstruksi.
Proses rekonstruksi juga berlangsung tertutup di dalam distro dengan pintu distro Anti Mahal. Proses rekonstruksi dijaga ketat oleh anggota kepolisian.
Rekontruksi ini mengundang keramaian warga yang ingin menyaksikan proses jalannya rekontruksi dari pembatas yang diberi pihak kepolisian.
“Dari pagi tadi sudah ramai, ternyata rekonstruksi kejadian tempo hari,” ujar salah satu warga.
Ketika ketiga tersangka masuk mendapat sorakan dari warga dan keluarga korban.
Selain Antoni, Pongki dan Kelvin ada juga wanita pegawai distro yakni PT yang berstatus sebagai saksi turut hadir dalam rekonstruksi tersebut.
Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Dr Harryo Sugihhartono melalui Kapolsek Sukarami Kompol Ikang Adhi Putra angkat bicara terkait reka adegan rekontruksi kasus pembunuhan yang di cor.
Ia memastikan, ada 45 adegan yang diperagakan oleh ketiga tersangka bersama saksi PT.
“Ada 45 adegan yang diperagakan oleh tersangka. Dimulai sejak pukul 10:00 WIB sampai dengan pukul 11:35 WIB,” kata Kompol Ikang Adhi Putra, Kamis (11/7/2024).
Dia menjelaskan, seluruh adegan diperagakan langsung oleh tiga orang tersangka yakni Antoni, Pongki dan Kelvin.
“Ini PT pegawai Antoni selaku saksi juga dihadirkan dalam proses rekonstruksi.
Dari rekonstruksi tersebut diketahui kalau tersangka Antoni sempat mematikan CCTV di dalam distro setelah ia menghubungi dua pelaku untuk datang ke distro,” ujar Kompol Ikang Adhi Putra.
Dia menambahkan, Ketiga pelaku menyusun rencana pembunuhan tersebut ketika korban akan datang untuk melakukan penagihan kepada Antoni.
“Ini prosentase eksekusi korban Anton Eka Saputra dimulai sejak adegan ke-13, yang mana Antoni memberikan kode kepada Pongki kemudian Pongki mengambil kunci pas dan menghantam kepala korban di adegan ke-15,” ungkap Kompol Ikang Adhi Putra.
Lanjutnya mengaku, Kelvin dan Pongki mengambil kawat seling untuk menjerat leher korban.
Ketika korban terjatuh Antoni bergegas ke depan distro untuk menyuruh Pt membeli semen dan kain pel. Antoni kembali masuk ke dalam dan turut memukul kepala korban menggunakan kunci pas.
Jasad korban dibawa ke dapur sebelum dicor semen. Ketika Pt kembali dan menyerahkan semen, Antoni menyuruh Pongki dan Kelvin mengecor jasad Anton Eka Saputra di belakang distro.
Selain itu tersangka juga memutus tali tas yang dibawa korban berisi uang.
Adegan ditutup setelah ketiga tersangka pergi meninggalkan distro tersebut, motor korban dibawa oleh Pongki dan Kelvin