SEKAYU, Pelita Sumsel- Suasana tampak tak seperti biasanya di Taman Makam Pahlawan Kusuma Bangsa Sekayu, Jumat (14/6/2024) siang.
Tampak puluhan mahasiswa dan masyarakat yang tergabung dalam
Pengurus Besar Gerakan Rakyat dan Mahasiswa Muba (GERAMM) mendeklarasikan untuk menolak Calon Bupati Muba yang pernah terjerat kasus hukum yakni mantan narapidana korupsi.
Tampak mahasiswa dan masyarakat tersebut membawa spanduk penolakan agar Muba ke depan dipimpin oleh sosok yang bukan mantan narapidana korupsi.
“Muba ini sudah terjerat dua kali kasus OTT oleh KPK RI, dan kami sepakat untuk menolak Calon Bupati Muba mantan narapidana korupsi,” tegas Koordinator Aksi, Febri Ardiansyah SH.
Ia menilai, saat ini ada semacam upaya framing dari oknum untuk memaklumi Calon Bupati Muba lima tahun ke depan yang pernah terjerat kasus suap dan ditangkap oleh KPK RI.
“Seakan ada pemakluman tindakan suap bukan korupsi. Jelas ini bahaya dan justru akan membuat keterpurukan di Muba,” tegasnya lagi.
Lanjutnya, mahasiswa sebagai agen perubahan tentu tidak dapat membiarkan hal tersebut terjadi. “Apa kita harus dipaksakan percaya oleh Calon Bupati Muba yang jelas-jelas sudah pernah ditangkap kasus korupsi, mari kita lawan hal ini,” ungkap Febri.
Sementara itu, pantauan di lokasi tampak puluhan mahasiswa dan masyarakat Muba melakukan aksi deklarasi damai dan berdoa di hadapan makam pahlawan agar Muba ke depan dapat dipimpin oleh sosok orang yang tidak pernah tersangkut kasus hukum terlebih kasus korupsi.