Palembang, Pelita Sumsel- Pasca dimulainya penyidikan dugaan pidana manipulasi hasil RUPSLB Bank Sumsel Babel oleh Bareskrim Mabes Polri, membuat posisi Herman Deru akan tersandera. Karena pemberitaan ini muncul beriringan dengan gencarnya opini mengenai Pilgub Sumsel.
Hal ini tentu dapat menguntungkan kandidat lainnya.
“Terkait siapa yang akan jadi tersangka tentu itu nantinya kewenangan penyidik, tetapi setidaknya isu dugaan pidana manipulasi hasil RUPSLB Bank Sumsel Babel ini akan menyandera Herman Deru. Apalagi karena momentumnya berdekatan dengan tahapan Pilkada. Jika tak pandai meredam isu ini, maka sosok HD akan tersandera yang berakibat menurunnya akseptabilitas dan elektabilitas beliau dalam kancah Pilgub mendatang,” tegas pengamat politik Kemas Khoirul Mukhlis, saat dikonfirmasi, Kamis (28/3/2024).
Dijelaskan, proses penyidikan sampai persidangan ini memerlukan waktu yang panjang dan melewati pelaksanaan pencoblosan. Artinya tentu banyak pihak yang berseberangan dengan Herman Deru akan terus mempolitisasi isu ini. Kenyataan tersebut sangat merugikan serta bisa menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap mantan Bupati OKU Timur ini.
“Jadi kalau hitung-hitungannya siapa yang akan diuntungkan, pasti peluang terbesar pada sosok Heri Amalindo yang sampai sekarang belum terdengar adanya isu terkait persoalan hukum. Modal beliau yang sudah bergerak lebih dari setahun ini jika terpelihara baik akan membawa keunggulan tersendiri,” tambah Mukhlis lagi.
Untuk saat ini, dibandingkan Mawardi Yahya memang Heri Amalindo masih unggul baik dari popularitas maupun elektabilitas. Namun Bupati PALI tersebut tak boleh lengah, dan harus terus gencar mensosialisasikan diri di tengah masyarakat. Sebab Mawardi Yahya memiliki mesin politik yang kuat, apalagi dengan keberhasilannya membawa kemenangan bagi Prabowo-Gibran dalam Pilpres lalu.
“Kompetisi Mawardi dan Heri Amalindo ini akan menjadi daya tarik tersendiri dalam Pilgub mendatang. Salah satu kuncinya nanti, siapa yang akan menjadi pasangan Heri Amalindo. Sebab, ini bisa jadi faktor penentu kemenangan,” tutur Mukhlis lagi.
Mukhlis juga memprediksi, kalau nantinya tak lebih dari tiga pasang calon yang akan bertarung dalam Pilgub Sumsel kali ini. Karenanya kompetisi akan berlangsung sangat ketat. Menurutnya, semakin ketat kompetisi akan memberikan dampak positif dalam edukasi politik di tengah masyarakat. Asalkan semua kandidat berkomitmen untuk melakukan upaya-upaya politik dengan santun dan beradab. (DN)