Palembang, Pelita Sumsel – RSMH Palembang, mencatat saat ini ditemukan 6 kasus gagal ginjal akut pada anak. Jumlah itu mengalami peningkatan dari sebelumnya hanya 2 kasus.
“Total ada enam kasus, lima anak berasal dari Sumsel dan satu lagi dari Jambi yang dirujuk ke RSUP Mohammad Hoesin Palembang,” ungkap Plt Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang dari RSMH Palembang, Marta Hendry, Senin (24/10).
Marta bilang, dari jumlah itu 2 anak yang berasal dari Palembang dan Jambi meninggal dunia. Di mana sebelumnya mengalami keluhan batuk, demam, muntah-muntah, dan sakit perut.
“Sementara satu kasus asal Kabupaten Lahat sudah dinyatakan sembuh. Artinya hanya tiga yang masih menjalani perawaran medis,” ujarnya.
Menurutnya, gagal ginjal akut pada anak bukan merupakan penyakit menular. Dinkes pun sudah berkoordinasi dengan sejumlah instansi dan stakeholder untuk merumuskan mitigasi selanjutnya.
“Kami mengimbau masyarakat agar tidak panik. Yang penting menerapkan pola hidup bersih dan sehat,” katanya.
Kemudian, hindari juga makanan yang berlemak dan kolesterol tinggi untuk anak-anak, karena ini lebih sering terjadi pada anak usia mulai dari 1 tahun hingga remaja 18 tahun.
“Untuk terkait obat-obatan sesuai imbauan dari Kemenkes. Jenis sirop jangan dipakai dulu sembari menanti hasil resminya. Jika anak demam, sementara waktu bisa menggunakan obat tablet,” ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Sumsel, Herman Deru, berharap agar kasus ginjal akut pada anak ini segara diketahui penyebabnya sehingga penderitanya tidak semakin bertambah.
“Masih ada pro dan kontra terhadap penyebabnya. Kita masih menunggu hasil resminya,” pungkasnya.
Meski begitu, Heran Deru juga meminta kepada setiap orang tua dapat lebih mencermati kesehatan anaknya. Mula dari asupan makanan dan pola hidup sehat.