Palembang, Pelita Sumsel – Pesantren Aulia Cendikia Talang Jambe Palembang resmi menjadi Pondok Thoriqoh Qodiriyah Wa Naqsyabandiyah (TQN). Peresmian langsung didoakan oleh Mursyid Kamil Mukammil TQN KH Achmad Chalwani Nawawi di Kampus C, Selasa malam (27/7).
“Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim. Malam ini resmi menjadi Pondok Thoriqoh Qodiriyah Wa Naqsyabandiyah,” kata Kiayi Chalwani diiringi dengan penandatangan tanda peresmian.
Hadir dalam peresmian yang diawali dengan zikir dan shalawatan tersebut, Rois Jatman Sumsel KH Malan Abdullah, Bendahara PWNU Sumsel Abah Hernoe Roesprijadji, Sekretaris PCNU Palembang Ust Abdul Malik Syafei, jamaah Toriqoh dan pimpinan pesantren di Sumsel.
“Pondok Toriqoh ini penting, karena orang selain punya guru syariah juga punya guru thoriqoh,” kata Kiayi Chalwani.
Diketahui, Pondok Thoriqoh Qodiriyah Wa Naqsyabandiyah merupakan Pondok TQN pertama di Sumsel dengan betujuan sebagai wadah praktik amaliyah dikalangan ustadz, santri, dan masyarakat umum.
“Agar semua itu terakomodir maka harus ada sebuah pondok yg juga berkaitan dengan tarekat seperti halnya Pondok Aulia Cendikia,” jelasnya.
Dipilihnya Pondok Pesantren Aulia Cendikia menjadi Pondok Thoriqoh karena ada peluang. Selain pengasuhnya Musryid, juga selama ini pengamalan yang diajarkan dan diterapkan dipesantren menjadi jalur dakwah TQN di Sumsel.
“Tidak banyak pondok Thoriqoh, dan Pesantren yang diasuh Kiayi Hendra mensyiarkan secara jelas. Pondok lain ada juga yang mengamalkan tapi tidak ditandai khusus seperti ini,” sambungnya.
Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Aulia Cendikia yang juga merupakan Mursyid TQN di Palembang menerangkan ada dua khas di Pondok Pesantren Aulia Cendikia ahli zikir dan ahli Al Quran.
“Bahwa zikir akan menjadi ilmu bagi orang yang berdzikir, sehingga mengubah anak menjadi akhlak yang baik,” terang ketua PCNU Kota Palembang ini.
Diketahui, sejak tahun 2014 setiap malam rabu ba’da isya para ustadz, santri, dan jamaah TQN Pesantren Aulia Cendikia mengadakan khatam khuwajikan majelis dzikir, meskipun santri belum dibaiat. “Rutin setiap hari seluruh santri secara bergantian antar kelas mengadakan pembacaan manaqib dan khatam Al Quran,” terangnya.
Ditambahkannya, Pondok Thoriqoh ini kedepan diharapkam akan menjadikan Pesantren Aulia Cendikia sebagai basis TQN di Sumsel. “Kita sudah dua tahun terakhir ada kholwat TQN, tahun ini akan masuk tahun ketiga. Bagi masyarakat yang ingin tahu dan belajar lebih lanjut, bisa langsung ke pesantren,” ajaknya. (Ril)