Dukkes Satgas Covid Ingatkan Pentingnya Prokes Selama Pulang dari Jemaah Haji

waktu baca 3 menit
Senin, 11 Jul 2022 21:11 0 232 Redaktur Romadon

Jakarta, Pelita Sumsel – Kasubbid Dukkes Satgas Covid-19, Brigjen TNI (Purn) Alexander K. Ginting menegaskan pentingnya menjaga protokol kesehatan selama perjalanan pulang para jemaah haji dari Arab Saudi ke Tanah Air.

“Tetapi yang lebih penting lagi adalah bagaimana protokol kesehatan ini bisa
diterapkan dari mulai saat keberangkatan sampai nanti dia tiba kembali di Indonesia,” kata Alex dalam diskusi daring yang digelar Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) bertema “Prokes Kepulangan Jemaah Haji” pada Senin, (11/7/22).

Maka dari itu, Alex meminta para tim kesehatan serta crew pesawat untuk
bertindak sebagai Satgas Covid-19 selama perjalanan berlangsung. Hal ini untuk meminimalisir resiko penularan covid-19.

“Satgas ini akan menerapakan protokol kesehatan yang ada selama
penerbangan berlangsung. Termasuk soal makan minum, kalau dia batuk-batuk,
maka harus pakai masker, mengurangi berbicara antara sesama jemaah dan
lain-lain,” terang Alex.

Kendati kita ketahui, ujar Alex, pesawat sudah dilengkapi dengan hepafilter yang
dapat menjamin tidak terjadinya penularan virus yang masif. Namun, demi melakukan meminimalisir resiko, prokes harus diterapkan.

Jemaah tak Perlu Cemas
Sebagaimana diketahui, Kerajaan Arab Saudi membuka pintu gerbang
pelaksanaan ibadah haji 2022 bagi 1 juta orang dari seluruh dunia. Indonesia
sendiri mendapatkan kuota haji sebesar 100.051 orang yang terdiri dari 92.825
haji reguler dan 7.226 haji khusus.

Namun, pelaksanaan haji tahun ini masih dalam masa pandemi. Arab Saudi
bahkan melaporkan penambahan ratusan kasus harian dalam beberapa hari
terakhir. Bahkan per 24 Juni 2022, otoritas Kerajaan Arab Saudi melaporkan
penambahan 927 kasus baru.

Lebih lanjut, Alex menyampaikan, pihaknya telah memastikan seluruh
stakeholder terkait untuk melakukan sejumlah langkah antisipatif membendung
lonjakan kasus covid-19 akibat kepulangan para jemaah haji dari Arab Saudi.

“Bagaimana memastikan perjalanan pulang ini? Yang kita pastikan adalah
bagaimana tim kesehatan dan pendamping yang ada memastikan para jemaah
haji yang bergejala, harus diperiksa di tempat embarkasi,” kata Alex.

Terkait pemeriksaan dan assessment ini, Alex menambahkan, diharapkan agar
para jemaah haji tidak perlu cemas dan khawatir. Sebab, ini merupakan protokol
untuk menjamin keselamatan diri dan keluarga di tempat kampung halaman.

“Ini harus disosialisasikan. Jadi ini yang perlu ditanamkan bagi mereka yang sakit
tenggorokan, batuk pilek, flu ataupun deman. Ini harus dilakukan pemeriksaan
dan assessment,” bebernya.

Alex menambahkan, pihaknya tidak melarang bagi masyarakat untuk melakukan
acara dan silahturahmi atas kepulangan anggota keluarganya, para jemaah haji.
Namun ia menegaskan agar tetap mematuhi protokol kesehatan yang sudah
diatur.

“Kalaupun mau melakukan acara dan silahturahmi, boleh saja.Tetapi tetap
dengan protokol kesehatan yang sudah diatur. Misalnya, bagi yang menjemput
harus menggunakan masker dan tidak menciptakan kerumunan serta tidak
berbicara,” ujarnya.

Kedua hal ini, kata Alex, harus disosialisasikan bahwa sama pentingnya
menjemput dan yang datang. Artinya protokol kesehatan harus diterapkan.

“Kenapa ini kita pikirkan, karena kondisi Indonesia sekarang, kasus aktifnya
mencapai 120 ribu, khususnya mereka yang mendarat di Pulau Jawa dan
sekitarnya ini kasus cukup tinggi,” tutupnya.

LAINNYA