Sampaikan Aspirasi Masyarakat, Masa Akan Gekar Aksi Panggung Mahasiswa

waktu baca 2 menit
Minggu, 10 Apr 2022 18:45 0 170 Admin Pelita

OKU, Pelita Sumsel – publik di seluruh penjuru nusantara di hebohkan dengan kebijakan pemerintah mulai dari kelangkaan minyak goreng, Kenaikan BBM seperti Solar bersubsidi dan bahkan puncaknya kemarahan publik dengan mencuatnya isu penundaan pemilu yang berujung perpanjangan masa jabatan presiden 3 periode

Hal ini juga memantik reaksi para mahasiswa di OKU yang berencana menggelar aksi panggung mahasiswa dan mimbar bebas pada senin (11/4) besok.

Novri Helmi selaku koordinator aksi tersebut meminta agar Pejabat lembaga negara di Kabupaten OKU untuk menemui masa aksi besok. “harapan kami pemerintah daerah dapat memberikan apresiasi – bahkan berempati terhadap masa aksi di lokasi dan menunjukan perasaan yang sama dengan kami rasakan, karna bagi kami pemerintah pusat selain sibuk memenuhi kepentingan syahwat politiknya yang memancing reaksi publik,” kata Novri

Menurut Novri disinilah pemerintah daerah harus menunjukan keberpihakannya kepada masyarakat OKU dan siap menyatakan dengan tegas kepada pemerintah pusat agar tidak lagi membicarakan mengenai penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan 3 periode.

Selain itu Novri Helmi menambahkan bahwa aksi tersebut adalah gerakan moral yang bertujuan untuk memberikan sinyal kepada masyarakat OKU bahwa pemerintah telah gagal mewujudkan UUD 1945 dalam mensejahterakan kehidupan bangsa.

Jangankan mensejahterakan kehidupan bangsa, di tengah-tengah kesulitan ekonomi pasca badai Covid-19 ini saja presiden masih memikirkan legacy selama kepemimpinan nya menjadi presiden dengan memindahkan IKN, maka yang ingin kami sampaikan pada seluruh elemen masyarakat OKU bahwa akibat kebijakan seperti kelangkaan BBM, dan menggila nya harga bahan pokok di bulan ramadhan ini membuat emak-emak penjual makanan di pasar Baturaja mengeluhkan keadaan sekarang

“kami sempat berbincang dengan para pedagang makanan di pasar, kami menanyakan mengenai bahan pokok seperti minyak goreng mereka mengeluhkan bahwa harga penjualan di pasar masih di angka Rp.24.000.- dan mereka berharap agar kami menyampaikan kepada pemerintah daerah ketika aksi Senin,11 April 2022 mendatang hadirnya solusi dari pemerintah untuk memberikan bantuan operasi pasar agar memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 H,” tandasnya. (Rill/AnD)

 

 

 

 

 

 

LAINNYA