Palembang, Pelita Sumsel – Mengawali agenda kerjanya Senin (20/12) pagi, Gubernur Sumsel H. Herman Deru melepas peserta Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) dari PWNU Sumsel dan PCNU Kab/Kota se Sumsel untuk mengikuti kegiatan Muktamar NU ke-34 di Provinsi Lampung 22-23 Desember. Selain istiqomah, Herman Deru juga berpesan kepada peserta ini untuk menjaga nama baik daerah.
Menurut Bapak Rumah Tahfidz tersebut, sebagai provinsi yang tertua Provinsi Sumsel tentu akan menjadi sorotan dari provinsi lain di Indonesia terutama 4 provinsi yang ada dalam lingkup Sumbagsel seperti Bengkulu, Jambi, Lampung dan Bangka Belitung. Karena itupula Ia menitipkan pesan agar peserta muktamar NU Sumsel dapat menjadi suri tauladan bagi peserta dari provinsi-provinsi tersebut.
Selain santun dan kompak menjaga nama baik daerah, Herman Deru juga berpesan agar peserta asal Sumsel tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang mungkin mengganggu muktamar, dan tetap fokus serta realistis selama mengikuti setiap rangkaian acara.
“Apapun arahannya kita harus tetap menunjukkan keteladanan bagi utusan asal daerah lain. Yang penting istiqomah, ikuti yang banyak dan ikuti yang benar,” pesan Herman Deru.
Lebih jauh Herman Deru juga mengharapkan agar semua peserta yang berangkat ini, telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik dan terencana. Bukan sekadar menikmati perjalanan dan bertemu dengan tokoh-tokoh nasional Nahdlatul Ulama, namun ikut aktif dalam pengambilan keputusan untuk penyusunan agenda kerja di Muktamar.
Tak lupa Ia juga mengingatkan agar peserta dapat menjaga kesehatan khususnya dalam menghadapi pandemi covid-19, serta omicron dengan selalu melaksanakan protokol kesehatan secara ketat.
Sementara itu Ketua Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumsel KH. Amiruddin Nahrawi mengatakan sangat berterimakasih atas perhatian dan bimbingan yang telah diberikan Gubernur Sumsel H. Herman Deru pada para peserta muktamar.
Iapun berharap peserta dapat mengikuti jalannya muktamar dengan baik dan lancar hingga selesai serta melakukan pemilihan dan penetapan Rais ‘Aam (pimpinan tertinggi NU) sebagai dewan legislatif PBNU dan Ketua Umum PBNU sebagai dewan eksekutif PBNU.
Adapun pelepasan peserta muktamar NU itu ditandai dengan pengibaran bendera NU oleh Gubernur Sumsel H. Herman Deru di halaman Griya Agung.