Jelang Muswil, KAHMI Sumsel Diminta Mampu Urus Dapur Internal

waktu baca 3 menit
Rabu, 20 Okt 2021 10:54 0 174 Redaktur Romadon

Palembang, Pelita Sumsel – Dalam menyambut perhelatan Musyawarah Wilayah Korps Alumni HMI Provinsi Sumatera Selatan, Bambang Irawan yang merupakan Ketua Umum Demisioner Badko HMI Sumbagsel 2018-2020 ikut memberikan harapan terhadap MW KAHMI Sumsel kedepannya.

“Pada prinsipnya, saya ini juga kader HMI Cabang Palembang yang ikut mengamati perkembangan MW KAHMI Sumsel dari sepengalaman yang saya ketahui, jujur saya mengatakan di bawah kepemimpinan Ketua Umum Kanda Joncik Muhammad dan Sekretaris Umum Ariyanto Dina, MW KAHMI Sumsel banyak mengalami kemajuan dari berbagai aspek, seperti contohnya masih berjalannya Proses Pembangunan Graha Insan Cita Sriwijaya yang terus mengalami peningkatan,” ungkap Bambang Rabu (20/10/2021)

Dikatakan Bambang tentu bersama diketahui, organisasi HMI dan KAHMI di Sumsel ini sudah cukup lama dan besar serta keberadaannya sangat bisa menjadi tolak ukur pembangunan daerah sumsel dari berbagai bidang.

“Namun mesti kita akui besarnya HMI di Sumsel itu dan besarnya para alumni HMI dari sumsel yang banyak menduduki jabatan strategis dari level regional sampai nasional belum berdampak baik untuk memberikan fasilitas yang lebih presentatif demi menunjang perkaderan HMI di sumsel itu sendiri,”jelasnya

“Kalau berbicara harapan untuk KAHMI Sumsel akan datang, saya akan memulai harapan itu dari bahwa Tujuan pendirian KAHMI ini, antara lain, adalah dengan menghimpun dan memobilisasikan semua alumni HMI dalam suatu ikatan kekeluargaan serta dengan memelihara aspirasi cita-cita dan kepribadian HMI dan kelahiran KAHMI merupakan artikulasi dan akumulasi dari sejumlah keberhasilan pengkaderan HMI,” tambahnya

Ia mengatakan terjalin hubungan aspiratif dan konstruktif antara HMI dan KAHMI, walaupun tidak terdapat hubungan organisatoris. Alumni HMI yang tergabung dalam KAHMI adalah wujud nyata sumber daya manusia yang dicita-citakan HMI yaitu insan akademis, pencipta dan pengabdi yang bernafaskan Islam, seperti tertuang dalam konstitusi HMI.

“HMI harus tetap memiliki jiwa independen kepada KAHMI, tegar, konsisten, bermoral dan etis. Karena itu, hubungan antara HMI dan KAHMI tetap mesti dijaga, sebagai wadah silaturrahim. Meski dalam perjalanan sejarahnya, ada saja persoalan yang menyebabkan terjadinya hubungan yang kurang harmonis di antara keduanya,” tuturnya.

Dirinya juga berharap kepada calon pengurus MW KAHMI Sumsel kedepan harus megurus dapur keluarga, kalau untuk personal sudah beres.

“Karena menurut hemat saya, orang yang nantinya mengisi struktur di KAHMI sumsel ini mesti secara kemandirian ekonomi sudah berkecukupan, tidak kental kepentingan politik praktis, harus tetap merawat pluralisme dengan spirit moralitas maka kemudian KAHMI Sumsel bisa mempersatukan kepentingan umat dan bangsa di bumi sriwijaya maupun keskala nasional dan jangan sampai orang-orang di KAHMI Sumsel kedepan tidak mampu jaga ‘kesehatan’, tentu akan berdampak kepada KAHMI Sumsel kedepan tidak punya otoritas moral untuk mempersatukan umat dan bangsa,” tutupnya (DN)

LAINNYA